Kalimah Kelima

21. Page

KALIMAH KELIMA

 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّح۪يمِ

[إِنَّ اللهَ مَعَ الّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ]

“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang bertakwa dan orang-orang yang berbuat baik”

 (al-Qur’an, al-Nahl: 128)

 

Jika engkau ingin melihat bahwa mendirikan shalat dan menjauhkan diri dari dosa-dosa besar adalah tugas manusia yang sangat hakiki dan merupakan sebab kenapa manusia itu diciptakan dan ibadah merupakan fitrah manusia yang sangat penting, maka mari kita renungkan dan simaklah ibarat pendek ini.


Dalam suatu persiapan peperangan, dau orang tentara ditempatkan bersama-sama dalam suatu pleton. Salah seorang terlatih dan tekun manakala yang seorang lagi tidak berpengalaman dan mengikuti hawa nafsu. Yang terlatih secara serius memperhatikan tugas-tugasnya dan mempersiapkan diri untuk berjihad. Sama sekali tidak pernah memikirkan gaji dan rezkinya, karena dia memahami bahwa kebutuhan hidupnya sudah menjadi tanggungjawab negara. Tugas utamanya adalah berlatih dan berjuang. Disamping itu, secara sukarela, dia juga membantu mengerjakan kerja lain seperti penyediaan makanan dan peralatan. Dia ikut memasak, mencuci dan menghidangkan makanan. jika ditanya, “apa yang kamu lakukan?” dai menjawab, “aku menjalankan tanggungjawabku kepada negara” dan tidak berkata “ aku mencari gaji untuk kepentinganku”.


Adapun prajurit yang satu lagi yang memang tidak berpengalaman dan hanya memikirkan perutnya sama sekali tidak mempunyai perhatian kepada latihan dan peperangan. Dia berkata, “itu tugas negara, apa urusannya denganku?” Dia selalu memikirkan berapa gajinya dan sering meninggalkan pasukan untuk pergi ke pasar berbelanja.


Pada suatu hari tentara yang terlatih berkata kepadanya: ”sahabatku tugas utamamu adalah berlatih dan perang, untuk itulah kamu dibawa kesini. Yakinlah kepada raja, karena dia tidak akan membiarkan kamu kelaparan. Karena itu adalah tanggungjawabnya. Apalagi kamu lemah dan fakir kamu tidak akan bisa mendapatkan makanan dimanapun, apalagi sekarang adalah waktu mempersiapkan diri untuk peperangan. Penguasa akan menganggapmu sebagai pembangkang dan pasti akan menghukummu. Sekarang dua tugas sudah ada dihadapan kita, satu tugas Raja yaitu mempersiapkan keperluan kita dan kita harus berkhidmat kepadanya. Dan satu lagi tugas kita ialah berlatih dan berperang, sementara pemerintah akan memfasiltasi apa yang kita butuhkan”.


Dari cerita diatas kita bisa memahami, betapa bahayanya, kalau seorang prajurit yang keras kepala dan tidak mau mendengar nasehat sahabatnya yang terlatih tadi.

Wahai nafsuku yang malas! Medan perang yang bergelombang itu adalah kehidupan dunia yang tidak menentu ini, sementara seluruh tentara yang terdiri dari batalion tadi adalah 

22. Page

manusia secara keseluruhan sedangkan batalion ialah jemaah Islam hari, dan dua orang prajurit itu adalah satu muslim bertaqwa, mengamalkan tuntunan agamanya dengan sempurna (kaffah), berjuang melawan hawa nafsunya untuk meninggalkan dosa-dosa besar, apalagi dosa-dosa kecil. Sementara yang satu lagi adalah orang fasik, terlena dalam urusan mencari penghidupan dunia dan pasti sangat merugi, sehingga dia rela meninggalkan pemberi rezki yang sebenarnya al-Razaaqul haqiqii. Dan dengan berani dia meninggalkan kewajiban-kewajiban agamanya dan ditambah lagi melakukan dosa-dosa besar dalam mencai rezki.


Latihan dan petunjuk itu adalah ibadah yang dimulai dengan shalat, sedangkan peperangan adalah usaha melawan hawa nafsu, syetan, jin dan manusia yang tujuannya adalah untuk menyelamatkan hati dan roh dari kebinasaan abadi juga mengindar dari dosa-dosa dan akhlak yang hina.


Disini ada dua tugas yang berbeda; yang pertama memberi kehidupan dan rezki, yang kedua menyembah dan memohon kepada yang telah memberi kehidupan dan pemberi rezki dengan cara bertawakkal dan meyakini Allah sepenuhnya. Dan yang pasti kita yakini bahwa yang memberi dan menciptakan kehidupan adalah al Samad (tempat bergantung semua makhluk) dan sudah pasti tentu Dia lah yang akan menyediakan segala sesuatu sarana dan prasarana untuk manusia meneruskan kehidupannya, dan msutahil ada yang lain selainNya. 


Apakah anda ingin bukti, bahwa Allah yang memberi rezki? Binatang yang paling lemah dan bodoh seperti ulat, ikan mendapatkan makanan paling bermutu, makhluk yang paling lemah rapuh seperti bayi dan anak-anak hewan mendapatkan makanan bergizi tinggi dan paling bermutu. Wahai saudaraku! Jika engkau memahami, bahwa mendapatkan rezki yang halal bukanlah dengan kekuasaan dan kekerasan, bahkan dengan cara yang lemah tanpa kekuasaan bisa didapati. Coba engkau bandingkan antara ikan dan musang, anak-anak kecil dan binatang buas dan antara tumbuh-tumbuhan dan hewan, semua mereka hidup dan mendapat rezki atas kasih sayang Allah.


Artinya, siapa yang meninggalkan shalat karena mencari rezki samalah dia dengan tentara yang meninggalkan medan latihan dan batalionnya lalu pergi mengemis di pasar. Sebaliknya kalau ia mencari rezki setelah melaksanakan shalat turunlah rahmat kepadanya dari al- Razaaqul Kariim, maka inilah cara yang terbaik, bahkan inilah sikap yang mulia dan ia juga merupakan ibadah. Kalau diperhatikan penciptaan fitrah manusia akan didapati bahwa ia diciptakan untuk ibadah. Kenapa demikian? Karena kalau diperhatikan kemampuan manusia mengejar kehidupan duniawi tidak akan mampu mengatasi burung pipit yang paling lemah. Sedangkan manusia dengan ilmu dan kefakirannya dari segi ibadah dan tadharu’ (ketundukan) yang diperlukan dalam kehidupan sesungguhnya dan kepentingan akhiratnya adalah ibarat raja dan panglima tertinggi segala hewan.


Wahai hawa nafsu! Ini berarti, jika engkau menjadikan kehidupan duniawi sebagai tujuan hidup dan mati-matian berusaha untuknya, maka seolah-olah engkau menjadi tentara burung pipit yang paling rendah. Sebaliknya jika engkau menjadikan kehidupan ukhrawi sebagai tujuan hidupmu dan menjadikan kehidupan duniawi sebagai jalan (washilah) dan sebagai kebun dan berusaha berdasarkannya, maka jadilah dia ibarat panglima bagi semua hewan.

23. Page

Dia akan menjadi hamba Allah yang banyak memohon dan dekat kepadaNya dan juga menjadi tamu Allah yang dimuliakan dan dihormati di dunia ini.


Inilah dua jalan untukmu. Engkau boleh memilih mana satu yang engkau suka! Mohonlah hidayah dan taufiq dari Arhamur Raahimiin.