Penutup Dzulfiqar Hizb Wirid Terbesar Risalah An-Nur

382. Page

 

Penutup Dzulfiqar

 

Hizb Wirid Terbesar Risalah An-Nur

 

Suatu hari, saya membaca al-jausyan al-kabir dan al-hizb an-nuri. Saya pun tahu al-jausyan al-kabir, Risalah-risalah An-Nur, dan al-hizb an-nuri menyinari alam raya dari awal hingga akhir, melenyapkan kegelapan, mengoyak kelalaian dan naturalisme sekeras-kerasnya, merobek tirai yang orang-orang lalai dan sesat berupaya untuk bersembunyi di baliknya, membersihkan seluruh wujud dengan semua jenisnya laksana kapas, menyisir semuanya, menampakkan cahaya-cahaya tauhid di ujung dan di bagian paling lebar dari tirai-tirai seluruh wujud yang orang-orang sesat tenggelam di dalamnya, menampakkan cahaya keesaan di balik tirai-tirai yang menjadi titik sandaran terakhir, paling luas, dan yang menjadi pemicu kelalaian para ilmuwan, seperti ilmuwan astronomi.

Cahaya-cahaya itu mengintai para musuh hingga di ke sana, menghancurkan benteng-benteng mereka yang paling jauh, menunjukkan jalan ketenangan dimana pun jua. Andaipun mereka melarikan diri ke matahari, cahaya-cahaya itu memukul kepala mereka dan berkata kepada mereka bahwa matahari adalah penghangat dan lampu seraya mengatakan, “Ketahuilah! Siapa yang memberi kayu bakar dan gas kepada matahari itu, dan sadarlah!”

Al-jausyan al-kabir, Risalah-risalah An-Nur, dan al-hizb an-nuri juga menampakkan bahwa seluruh wujud dari awal hingga akhir, membiaskan nama-nama ilahi laksana cermin, sehingga tidak ada celah bagi kelalaian, dan tidak ada sesuatu pun yang menghalangi pengawasan Allah. Tidak seperti yang dilakukan para ahli tarekat dan ahli hakikat yang menafikan, melupakan, atau melalaikan alam raya.

Bahkan, saya melihat al-jausyan al-kabir, Risalah-risalah An-Nur, dan al-hizb an-nuri memberikan tingkatan hudhur nan luas, seluas alam raya, meraih ubudiyah luas seluas alam raya secara keseluruhan dan selamanya, dan memberi saya keyakinan pasti bahwa di dalam al-hizb an-nuri terdapat hakikat “merenung sesaat lebih baik dari ibadah setahun.”

 

 

Sa’id An-Nursi

 

 

 

 

 

 


383. Page

 

Dengan Nama-Nya

 

Saudara-saudara saya sekalian yang terhormat!

Al-hizb an-nuri ini memiliki karamah maknawi yang sangat agung untuk saya secara khusus. Kini tiba waktunya untuk menjelaskannya.

Ketika Sa’id “lama” berubah menjadi Sa’id “baru” pada duapuluh tiga tahun silam, ia mencari rahasia “merenung sesaat lebih baik dari ibadah setahun,” karena ia menempuh jalan renungan. Rahasia itu akhirnya merubah wujudnya, hingga membuahkan risalah dalam bahasa Arab atau Turki setiap dua tahun.

Hakikat ini terus berlanjut, mulai dari risalah “tetesan” yang ditulis dalam bahasa Arab, hingga risalah “ayat terbesar.” Rahasia itu merubah bentuk risalah-risalah tersebut hingga menjadi al-hizab al-akbar an-nuri.

Setiap kali saya merasa resah dan gelisah sejak duapuluh tahun silam, dan setiap kali pikiran dan hati saya mengalami kepenatan, hizb ini menghilangkan resah, jemu, letih, dan kepenatan itu setiap kali saya membaca sebagian di antaranya seraya merenungkan.

Terulang sebanyak seribu kali bawa membaca seperenam hizb ini tidak menimbulkan rasa jemu ataupun lelah akibat sibuk dengan berbagai urusan.

Ya, kondisi tersebut tetap berlaku sampai sekarang.

 

 

Sa’id An-Nursi

 

 

Hakikat Penting

 

بسم الله الرحمن الرحيم

 

Risalah ini adalah risalah kecil yang ditulis dalam bahasa Arab. Dalam risalah ini, makna hadits “merenung sesaat lebih baik dari ibadah setahun,” nampak dengan jelas. Risalah ini merupakan bukti cahaya-cahaya Risalah-risalah An-Nur, sumbernya yang paling agung, perumpamaan kecilnya, zikir renungan agung, ilmu keimanan nan agung.

Risalah ini laksana hizb besar bagi para ahlul ilmi yang muncul dari perpaduan antara “kilauan keduapuluh sembilan” yang ditulis dalam bahasa Arab dan “sinar ketujuh” yang merupakan saksi besar bagi keagungan dan hakikat ayat terbesar dalam Al-Qur'an.

Dua risalah ayat terbesar (“kilauan keduapuluh sembilan” yang dan “sinar ketujuh”) kadang menjadi wirid agung keimanan dan renungan bagi yang bisa bahasa Arab di antara para murid Risalah-risalah An-Nur, atau bagi yang memiliki risalah “ayat terbesar,” “munajat,” dan “catatan keduapuluh” dan membacanya.

Jika risalah tersebut dibaca sekali setiap sepuluh hari, niscaya iman akan semakin bertambah dan semakin kuat.

 

 

Sa’id An-Nursi

 

 

 

 


384. Page

 

 

بسم الله الرحمن الرحيم

 

قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُۥٓ ءَالِهَةٌۭ كَمَا يَقُولُونَ إِذًۭا لَّٱبْتَغَوْا۟ إِلَىٰ ذِى ٱلْعَرْشِ سَبِيلًۭا ٤٢ سُبْحَـٰنَهُۥ وَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوًّۭا كَبِيرًۭا ٤٣ تُسَبِّحُ لَهُ ٱلسَّمَـٰوَٰتُ ٱلسَّبْعُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِۦ وَلَـٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًۭا ٤٤

“Katakanlah (Muhammad), ‘Jika ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai ’Arsy.’ Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan, luhur dan agung (tidak ada bandingannya). Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun’.” (QS. Al-Isra`: 42-44)

 

(Penjelasan bagian ini ada dalam maqam kedua dari risalah “ayat terbesar”)

Maka ketahuilah bahwa tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah. Kami beriman bahwa tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Wajibul Wujud, Al-Wahid, Al-Ahad, Al-Fard, Ash-Shamad yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, dan keagungan kuasa-Nya dalam kehormatan kekuasaan-Nya ditunjukkan oleh langit yang bersaksi dengan kata-kata bintang, mentari, bulan, obyek-obyek yang berotasi yang digerakkan dan ditundukkan oleh kehendak, yang diputar dan diatur oleh kemauan, para pegawai-pegawai nan tertata rapi sepenuh hikmah dan keteraturan, para pelayan yang dinyalakan dengan tujuan untuk menjaga dan memberikan keseimbangan.

Benda-benda langit, bintang-bintang terang di kubah astronomi dengan kesaksiannya yang muncul secara sempurna, dan materi-materi terang merupakan bukti-bukti uluhiyah dan keagungan-Nya. Semuanya menyampaikan luasnya kekuasaan-Nya dalam cakupan rububiyah-Nya terhadap seluruh alam dan segala sesuatu.

Dengarkan ayat ini;

اَفَلَمْ يَنْظُرُوْٓا اِلَى السَّمَاۤءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنٰهَا وَزَيَّنّٰهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوْجٍ

“Maka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun?” (QS. Qaf: 6)

Selanjutnya perhatikanlah langit, bagaimana Anda melihat diam dalam ketenangan, gerakan dalam hikmah, kelipan dalam kesopanan, senyuman dalam hiasan dengan keteraturan bentuk, keseimbangan ciptaan, penyebaran cahaya untuk mengganti musim, merubah lembaran-lembaran musim menjadi pena takdir untuk menulis baris-baris tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Lampu-lampunya menunduk untuk menerangi rumah-rumah, untuk menentukan waktu dan tahun. Kelipan bintang-bintangnya untuk menyinari seluruh wujud, menghiasi seluruh alam untuk menyampaikan kepada orang-orang berakal akan rububiyah dalam kekuasaan tanpa batas untuk mengatur alam ini.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, puncak keluasan rahmat-Nya dalam kecepatan perbuatan kuasa-Nya ditunjukkan oleh udara yang bersaksi dengan kata-kata awan, angin, guntur, kilat, dan hujan yang ditundukkan, diatur, dan ditugaskan untuk menyampaikan hadiah-hadiah Ar-Rahman, mengantarkan kelembutan unsur-unsur dan suara-suara ke berbagai jenis makhluk hidup dan manusia dengan tujuan untuk berbuat baik dan memberikan nikmat di balik segala perubahan dan pergerakan yang secara kasat mata nampak kacau, namun pada hakikatnya tertata rapi berdasarkan kesaksian hikmah, manfaat, dan keserasiannya untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, cakupan kekuasaan dan hikmah-Nya, dan kehendak-Nya ditunjukkan oleh seluruh unsur yang bersaksi dengan kata-kata keturunannya yang diciptakan dengan 

385. Page

kehendak, dan hasil-hasilnya nan tertata rapi dengan kemauan, pelayanan-pelayanannya nan disempurnakan dengan hikmah, tugas-tugasnya yang ditata dengan tujuan sepenuh kepatuhan, ketundukan, dan keteraturan pada tanah, besi, air, dan udara padahal semua benda ini statis, bodoh, bertentangan, mirip, serupa, menyebar tanpa batas dalam zat-zatnya dengan keseimbangan dan keteraturan nan sempurna di tangan benda-benda tersebut.

Ya, kelipan cahaya dari penyebaran cahaya-Nya bertujuan untuk memperlihatkan keajaiban-keajaiban ciptaan-Nya, pusaran angin pengaturan dan penataan-Nya bertujuan untuk menyampaikan perintah-perintah-Nya kepada ciptaan-ciptaan-Nya, memancarnya sungai-sungai dari pengaturan-Nya, penghiasan bebatuan dari penyiapan-Nya, semuanya diatur untuk memberikan manfaat kepada para makhluk hidup di antara hamba-hamba-Nya.

Senyuman bunga dari hiasan-Nya, bunga Ia perindah untuk memperkenalkan diri dan membuat makhluk-makhluk-Nya mencintai-Nya. Membumbungnya buah-buahan dari nikmat dan kemuliaan-Nya bertujuan untuk membuat (para makhluk hidup) merasakan kesempurnaan kebaikan dan kemuliaan-Nya.

Bunyi hujan yang Ia turunkan untuk menyampaikan kabar gembira kepada hewan-hewan melalui bantuan tumbuh-tumbuhan-Nya. Pergerakan bulan dari ketentuan dan penataan-Nya untuk menentukan waktu dan tahun bagi makhluk-makhluk-Nya yang memiliki perasaan.

Maha Suci Dia, betapa terang bukti-bukti kebenaran-Nya, dan alangkah terang kekuasaan-Nya.

Kami beriman bahwa tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, dan kesempurnaan rahmaniyah-Nya dalam rububiyah-Nya ditunjukkan oleh bumi yang bersaksi dengan kata-kata segala bahan-bahan mineralnya yang tersimpan dengan hikmah untuk berbagai kebutuhan, kata-kata tumbuh-tumbuhan yang mengeluarkan bulir dengan rahmat untuk keperluan makanan, kata-kata pepohonan nan berbuah dengan pertolongan untuk rizki, kata-kata hewan-hewan yang dibentuk dan diatur dengan sempurna, dirawat dan dihidupi dengan sebaiknya, dengan makanan paling lembut, dengan penjagaan sepenuh hikmah dan kehendak, dengan kelembutan-kelembutan rahmat dan pertolongan-Nya Jalla Jalaluhu.

Maha Suci Zat yang menjadikan tanam bumi-Nya sebagai tempat pemberitahuan ciptaan-Nya, tempat perhimpunan kreasi-Nya, tempat untuk memperlihatkan kuasa-Nya, inti hikmah-Nya, tempat bunga rahmat-Nya, ladang surga-Nya, tempat melihat makhluk-makhluk-Nya, perjalanan para kafilah dan seluruh wujud, dan tempat menakar seluruh ciptaan.

Seluruh kafilah tersebut khususnya hewan-hewan nan berhias indah, burung-burung nan berukir, pohon-pohon berbuah, dan tumbuh-tumbuhan berbunga; semuanya adalah mukjizat ilmu-Nya, ciptaan-Nya nan luar biasa, hadiah-hadiah kemurahan-Nya, tanda-tanda kelembutan-Nya.

Senyuman bunga dari riasan buah, suara hujan menerpa pipi-pipi bunga, kicauan burung-burung pada angin sepoi waktu menjelang shubuh, kasih sayang para ibu kepada anak-anak kecil, hiasan segala sesuatu dan riasan pepohonan, membumbungnya bunga dan buah; semua ini tidak lain merupakan pengenalan Pencipta cinta, daya tarik cinta Sang Pencipta Nan Maha Penyayang, kasih sayang Pemberi Nikmat nan Maha Pengasih, cinta Yang Maha Berbuat baik, Maha Pemberi terhadap golongan jin, manusia, ruh, hewan, dan malaikat dengan hujah dan bukti, bahkan dengan musyahadah dan kesaksian mata.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, dan keagungan kekuasaan-Nya dalam kehormatan rububiyah-Nya ditunjukkan oleh seluruh samudera, mata air, dan sungai dengan kata-kata seluruh batu-batu berharga nan dihias indah, hewan-hewan nan tertata rapi, segala pemasukan dan pengeluarannya yang diatur dengan neraca keseimbangan, simpanan-simpanannya dengan keteraturan.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, keagungan kekuasaan uluhiyah-Nya dalam kelembutan-kelembutan pengaturan rububiyah-Nya ditunjukkan oleh seluruh gunung, lembah, dan padang luas yang 

386. Page

bersaksi dengan kata-kata seluruh barang-barang tambang, simpanan, dan mata air nan tersimpan, ditundukkan, dan dipersiapkan dengan aturan sebagai bahan cadangan untuk berbagai kebutuhan makhluk hidup.

Dengan kata-kata tumbuh-tumbuhannya nan dihias indah, penuh bunga, tersenyum, mengeluarkan bulir-bulir, dan diutus untuk memberi makanan bagi makhluk hidup. Dan dengan kata-kata pepohonan rindang penuh dedaunan berbunga dan berbuah nan menjulurkan tangan-tangan dengan buah untuk menafkahi para makhluk hidup.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, beragam ukiran penampakan nama-nama-Nya, dan keindahan ciptaan-Nya dalam kelembutan hikmah-Nya ditunjukkan oleh kesepakatan seluruh jenis tumbuh-tumbuhan, seluruh golongan pepohonan yang bersaksi dengan kata-kata dedaunan, bunga, biji, dan buah-buahan nan terukur dan tertata secara fasih, melantunkan pujian-pujian terhadap Sang Pencipta, Pembentuk rupa, dan Penghias dengan kesaksian cakupan hakikat penampakan kehendak untuk berbuat baik, memberi nikmat, memuliakan, dan memberi anugerah pada seluruh makhluk hidup dengan memberikan semua itu sebagai hadiah, dihias oleh kelembutan-kelembutan rahmat, pertolongan, dan nampaknya hakikat pembentukan, pengaturan, pembedaan dan penghiasan pada seluruh makhluk dengan kelembutan hikmah, kehendak, penanaman, dan penyebaran.

Khususnya biji-bijian nan terbang dengan sayap-sayap bulu. Juga dengan hakikat pembukaan seluruh bentuk rupa yang berbeda satu sama lain tanpa batas dengan sepenuh keteraturan, keseimbangan, dan perbedaan sepanjang waktu dan musim tanpa lupa dan alpa dari biji-bijian dan butir-butir yang serupa dan bercampur yang diciptakan sekaligus dari ketiadaan tanpa batas, hingga biji-bijian, buah-buahan, butir-butir, dan bunga-bunga menjadi mukjizat-mukjizat hikmah, ciptaan-ciptaan luar biasa, hadiah-hadiah rahmat, intisari makanan dan bukti-bukti kesatuan sebagai kabar gembira kelembutan-Nya di negeri akhirat; semuanya merupakan bukti-bukti kebenaran bahwa Sang Pencipta Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Maha mengetahui segala sesuatu.

Ia meliputi segala sesuatu diriwayatkan rahmat, ilmu, ciptaan, dan pembentukan. Bahkan seakan mentari di antara seluruh wujud laksana buah dan pelita dalam penciptaan dan pengaturan. Bintang-bintang di langit laksana bunga dan buah-buahan dalam penciptaan dan pembentukan rupa. Bumi di ruang angkasa laksana telur dan biji-bijian. Penciptaan, pengukuran, dan pembentukan rupa sama sekali tidak sukar bagi-Nya.

Ya, seluruh tumbuh-tumbuhan dan pepohonan adalah saksi atas keharusan keberadaan dan keesaan Sang Pencipta dengan sangat jelas dan nyata, khususnya ketika kelopak-kelopak bunga merekah, bunga-bunga muncul, dedaunan bertambah rimbun dan buah-buahannya sempurna.

Anak-anaknya menari sambil tersenyum di tangan dahan-dahan dan mulut-mulut nan menghias bunga dan kelopak-kelopak bunga, dengan lisan-lisan nan menata biji-bijian dan buah-buahannya.

Juga dengan petunjuk makna-makna ciptaan aturan dalam neraca keteraturan, penataan, pembagian, hiasan, pembedaan, penciptaan, pembentukan, ukiran, makanan, aroma, warna dan bentuk-bentuknya nan berbeda, tertata rapi, nan menggambarkan penampakan sifat-sifat Sang Pencipta, menjelaskan penampakan nama-nama-Nya, menyampaikan daya tarik cinta dan pengenalan-pengenalan kepada para makhluk, terlebih semua itu menggambarkan sifat Sang Pencipta melalui air-air yang menetes dari mata bunga, mengalir dari gigi-gigi bulirnya nan segar. Dari madu kedua mulutnya, mengalir tetesan-tetesan kilauan penampakan daya tarik cinta, pengenalan, dan penjagaan-Nya terhadap seluruh makhluk.

Maha Suci Dia, betapa indah, jelas, dan nyata bukti-bukti kebenaran-Nya!

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah yang keberadaan-Nya dalam keesaan dan kesatuan-Nya, sifat-sifat dan nama-nama-Nya ditunjukkan oleh kesepakatan seluruh jenis hewan dan makhluk-makhluk kecil, seluruh jenis burung dan serangga-

387. Page

serangga kecil dengan kata-kata bagian tubuh dan perangkat-perangkat nan tertata oleh kejelian kehendak, dan hikmah. Dengan rangkaian kata bagian-bagian tubuh dan perangkat-perangkat nan disempurnakan oleh kehendak dan pertolongan. Dengan makna-makna indera dan perasaan-perasaan nan tertata dengan tujuan untuk kebaikan dan rahmat dengan kesaksian cakupan hakikat penciptaan dari ketiadaan pada segala sesuatu dengan kejelian hikmah dan kehendak.

Dengan kesaksian nyatanya hakikat pembentukan, pengaturan, pembedaan, perawatan, dan penghidupan dengan keindahan-keindahan rahmat dan pertolongan. Dengan kesaksian hakikat pembentukan seluruh rupa nan berbeda tanpa batas dengan sepenuh keteraturan, keseimbangan, dan pembedaan secara terus menerus dalam segala musim dan waktu tanpa lupa ataupun lalai dari tetes-tetes (air mani) dan sel-sel telur yang serupa satu sama lain, semuanya diciptakan dari ketiadaan nan terbatas.

Kami beriman bahwa tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Wajibul Wujud, Al-Wahid, Al-Ahad, yang keberadaan-Nya dalam keesaan dan kesatuan-Nya, sifat-sifat dan nama-nama-Nya, kondisi dan perbuatan-perbuatan-Nya ditunjukkan oleh ijma’ seluruh nabi dan rasul dengan seluruh orang-orang terbaik dengan kekuatan mukjizat tanpa batas yang nyata, jelas, mutawatir, yang membenarkan dan dibenarkan. Juga ditunjukkan oleh pembicaraan-pembicaraan, munajat, musyahadah, pertemuan, bantuan, dan pertolongan-pertolongan gaib ilahi tanpa batas.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya ditunjukkan oleh ijma’ para wali, quthub yang memiliki maqam-maqam dan rahasia dengan kekuatan tanpa batas mukasyafah terhadap hal-hal nyata nan benar dan tepat.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya ditunjukkan oleh ijma’ para malaikat yang berwujud di hadapan mata. Ditunjukkan oleh kesepakatan ruh-ruh baik nan terlihat di hadapan pandangan dengan kekuatan kesesuaian pemberitaan-pemberitaan mereka nan tepat, mutawatir, dan masyhur.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya ditunjukkan oleh kesepakatan akal-akal nan lurus dengan kekuatan hal-hal yang pasti dan keyakinan-keyakinan nan selaras dengan tauhid meski dengan aliran yang berbeda. Juga ditunjukkan oleh kesepakatan hati-hati nan lurus dengan kekuatan mukasyafah dan musyahadah yang selaras dengan kesatuan meski dengan paham-paham yang berbeda.

Kami beriman bahwa tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Wajibul Wujud, Al-Wahid, Al-Ahad yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, sifat-sifat, nama-nama, kondisi dan perbuatan-perbuatan-Nya ditunjukkan oleh kesepakatan seluruh kitab ilahi nan suci, lembaran-lembaran samawi dengan seluruh wahyu di seluruh fase.

Wahyu-wahyu itu untuk menyampaikan pengenalan-pengenalan ilahi kepada para makhluk, sebagai bantuan dan pertemuan rabbani bagi munajat hamba-hamba-Nya. Juga sebagai pemberitahuan-pemberitahuan rahmani akan keberadaan-Nya untuk makhluk-makhluk-Nya.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya ditunjukkan oleh kesepakatan ilham-ilham yang benar dalam kitab orang-orang pilihan dan shiddiqun di seluruh masa. Ilham-ilham itu sebagai daya tarik cinta, pengenalan rabbani, pertolongan, dan jawaban-jawaban rahmani sebagai balasan atas doa-doa para makhluk. Juga untuk perasaan-perasaan subhani bagi hudhur ciptaan-ciptaan-Nya.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Wajibul Wujud, Al-Wahid, Al-Ahad, Al-Fard, Ash-Shamad yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, kesatuan-Nya dalam shamadiyah-Nya, sifat-sifat-Nya dalam nama-nama-Nya, kondisi-kondisi-Nya dalam perbuatan-perbuatan-Nya, keindahan dan keluhuran-Nya dalam kesempurnaan-Nya, ditunjukkan dan diakui oleh sang kebanggaan alam dengan kehormatan Al-Qur'an, dan anak Adam yang paling mulia karena memiliki banyak kesempurnaan; Muhammad Saw., dengan kekuatan mukjizat-mukjizat nyata di tangannya.


388. Page

Dengan kekuatan kesempurnaan-kesempurnaan tinggi yang disaksikan pada diri beliau. Dengan kekuatan hakikat-hakikat pasti nan terang dalam agama beliau. Dengan kekuatan ijma’ keluarga beliau nan suci yang memiliki karamah, hal-hal luar biasa, dan cahaya.

Dengan kekuatan kesepakatan para sahabat terbaik yang memiliki kekuatan pandangan mata hati, pandangan nan menembus, dan ke-istiqamah-an pikiran. Dengan keselarasan orang-orang pilihan yang memiliki bukti-bukti nyata dan pemeriksaan-pemeriksaan nyata di seluruh wilayah dan sepanjang masa.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Wajibul Wujud, Al-Wahid, Al-Ahad, yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, kesatuan dan shamadaniyah-Nya, sifat-sifat, nama-nama, kondisi-kondisi, perbuatan-perbuatan, keindahan, kemuliaan, dan kesempurnaan-Nya ditunjukkan dan diakui Al-Qur'an al-mu’jizul bayan nan menyinari alam raya dan seluruh waktu.

Yang diterima dan disukai oleh seluruh golongan malaikat, manusia dan jin. Yang setiap ayat-ayatnya dibaca setiap menit oleh ratusan juta lisan golongan manusia, dan lisan-lisan tanpa batas makhluk-makhluk halus, dan makhluk-makhluk yang tunduk. Yang kekuasaan agungnya berlaku di separuh bumi dan seperlima golongan manusia selama empatbelas abad dengan sepenuh penghormatan.

Yang hakikat-hakikatnya dikuatkan oleh enam hakikat-hakikat kuat dengan hujah dan dalil. Yang kebenarannya diakui oleh musyahadah dan penglihatan mata dari sisi enam maqam.

Yang seluruh sisinya dari enam mata angin diterangi oleh tahqiq dan ketundukan melalui kesepakatan surah-surah dan ayat-ayat samawi-nya atas tauhid. Melalui kesepakatan seluruh hakikat dan rahasia-rahasia sucinya atas tauhid. Dan melalui keselarasan buah dan jejak-jejak maknawi-nya atas keesaan.

Kami beriman bahwa tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Wajibul Wujud, yang tiada banding-Nya, yang keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, sifat-sifat, nama-nama, kondisi-kondisi, dan segala perbuatannya ditunjukkan oleh seluruh wujud, kitab besar nan berwujud, Al-Qur'an jasmani nan diagungkan, istana indah nan tertata rapi, negeri sempurna nan terhormat dengan kesepakatan seluruh pintu, ruangan, halaman, baris-baris kata, ayat-ayat, kata-kata, huruf, dan titik yang menunjukkan keberadaan Penulis dan Pengarang Azalinya.

Dengan kesepakatan seluruh rukun, bagian-bagian kecil, para penghuni, kandungan, segala pembaruan, dan perubahan. Menunjukkan keesaan Sang Pemilik dan Pencipta abadi dengan kesaksian cakupan hakikat “penciptaan,” “kemungkinan,” dan “perubahan” pada semuanya. Dengan kesaksian cakupan hakikat campur tangan, kerjasama, dan keselarasan pada semuanya dengan teratur. Dengan kesaksian cakupan hakikat perubahan dan penggantian di balik hikmah dan kehendak. Hakikat pembentukan rupa, dan pengaturan di balik maksud dan kehendak. Dan hakikat perawatan dan penghidupan di balik pemeliharaan, aturan, dan keseimbangan.

Seluruh obyek-obyek langit dan benda-benda bumi di taman seluruh wujud adalah mukjizat kuasa Sang Pencipta Yang Maha mengetahui secara pasti.

Seluruh tumbuh-tumbuhan penuh warna warni yang menyebar di taman bumi adalah keajaiban-keajaiban penciptaan Sang Pencipta Yang Maha Bijaksana secara pasti.

Seluruh bunga dan buah-buahan indah nan tersenyum di taman seluruh wujud adalah hadiah-hadiah Ar-Rahman Ar-Rahim berdasarkan kesaksian nyata, bahkan berdasarkan musyahadah. Semua itu bersaksi dan menyerukan keduanya. Semua itu memberitahukan bahwa Sang Pencipta, Pembentuk rupa, dan Sang pemberi Maha Kuasa atas segala sesuatu, Maha mengetahui segala sesuatu.

Bagi-Nya, atom sama seperti bintang, sesuatu yang terbatas sama seperti sesuatu yang tak terbatas. 


389. Page

Seluruh peristiwa-peristiwa masa lalu dan segala keajaibannya adalah mukjizat kuasa Sang Pencipta Yang Maha Bijaksana yang bersaksi bahwa Ia Maha Kuasa atas segala kemungkinan-kemungkinan masa depan dan segala keajaibannya.

Segala wujud seperti pohon dan istana secara pasti menunjukkan keberadaan Zat yang mendirikan bangunan pohon nan melingkupi dan istana indah tersebut dalam enam masa, membentangkan asas-asasnya dengan pondasi kehendak dan hikmah. Ia jelaskan semua itu hingga ke rukun-rukunnya dengan aturan qadha dan qadar-Nya. Ia tata semua itu dengan kebiasaan dan aturan-Nya. Ia hiasi semua itu dengan aturan pertolongan dan rahmat-Nya. Ia terangi semua itu dengan bantuan penampakan nama-nama dan sifat-sifat-Nya secara khusus untuk makhluk-makhluk lemah dan pengecualian-pengecualian aturan-Nya.

Maha Suci Zat yang menjadikan alam besar ini seperti manusia nan kecil dalam penciptaan dan penentuan dengan sangat mudah, dalam penciptaan dan pengaturan dalam bentuk terbaik.

Ya, alam besar itu tidak ubahnya seperti alam kecil; sama-sama ciptaan kuasa-Nya, dan catatan takdir-Nya. Penciptaan alam tersebut melalui penampakan uluhiyah membuat alam besar menjadi masjid. Penciptaan akal dan iman membuat alam kecil menjadi orang sujud. Penciptaan alam besar sebagai ladang untuk menanam segala hasil panen, membuatnya menjadi kerajaan. Pembangunan alam kecil yang memiliki daya rasa kalbu dan kebutuhan membuatnya menjadi hamba.

Penciptaan alam besar dengan sangat tertata rapi menampakkan sebuah kitab. Pembentukan alam kecil dengan kesempurnaan nan seimbang memperlihatkan khitab.

Kuasa-Nya pada alam besar menampakkan kemuliaan dan keluhuran-Nya. Rahmat-Nya pada alam kecil menata nikmat-Nya, dan menggambarkan keindahan-Nya.

Kemuliaan-Nya pada alam besar bersaksi bahwa Ia Maha Esa, Maha Tunggal, tiada yang serupa dengan-Nya, tiada sekutu bagi-Nya, dan tiada padanan bagi-Nya. Kemuliaan-Nya pada alam kecil memberitahukan bahwa Ia Maha Esa, tempat bergantung segala sesuatu, tiada sekutu, tiada penolong, ataupun menteri bagi-Nya.

Stempel-Nya pada alam besar di bagian menyeluruh dan bagian-bagian kecil merupakan stagnasi dan mobilitas. Stempel-Nya pada alam kecil di dalam tubuh dan di bagian-bagian tubuh merupakan wadah-wadah kecil dan atom.

Kami beriman bahwa tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Wajibul Wujud, Al-Wahid, Al-Ahad, memiliki nama-nama nan indah dan sifat-sifat luhur, yang Zat dan keberadaan-Nya dalam keesaan-Nya, sifat-sifat, nama-nama, segala kondisi, dan perbuatan-Nya ditunjukkan oleh Zat yang wajib ada berdasarkan kesepakatan penampakan seluruh sifat, nama, perbuatan, dan kondisi-kondisinya berdasarkan rahasia cakupan segala sesuatu dengan perbuatan dalam hikmah, dan membuat keduanya (alam besar dan alam kecil) merasakan keberadaan-Nya. Menguasai segala sesuatu dengan tindakan-tindakan rahmat dan membuat keduanya (alam besar dan alam kecil) merasakan keberadaan-Nya.

Dengan kesepakatan seluruh jejak-jejak dan ciptaan-Nya berdasarkan rahasia pengaturan dan kehendak sepenuh keteraturan dan keseimbangan. Berdasarkan rahasia perawatan dan penghidupan dengan sangat baik dan penuh nikmat.

Keberadaan dan keesaan-Nya juga disaksikan oleh kesaksian akan keagungan cakupan hakikat yang memperlihatkan uluhiyah mutlak nan meliputi seluruh belahan wujud dalam bentuk rububiyah mutlak bagi seluruh makhluk dalam kesaksian perbuatan abadi nan menyeluruh untuk seluruh ciptaan tiada henti di setiap saat, dan di setiap wujud dan tempat dengan penciptaan, pengaturan, perubahan, penggantian, perawatan, penataan, dan penghidupan dengan sepenuh keteraturan, keseimbangan, perbedaan, dan kesempurnaan tanpa kekurangan apapun.

Ya, hakikat seluruh wujud baik secara menyeluruh maupun bagian-bagian kecil, seluruh lembaran dan tingkatan ini tidak lain merupakan bayangan cahaya-cahaya-Nya, jejak perbuatan-perbuatan-Nya, jenis-jenis ukuran dan penampakan nama-nama-Nya. 


390. Page

Tidak lain merupakan garis-garis panda qadha dan qadar-Nya, penataan dan pengaturan-Nya dengan ilmu dan hikmah.

Tidak lain merupakan ukiran kompas ilmu, hikmah, pembentukan rupa dan pengaturan-Nya dengan ciptaan dan pertolongan.

Tidak lain merupakan riasan tangan putih ciptaan, pertolongan, perbaikan, dan penerangan-Nya dengan kelembutan dan kemuliaan.

Tidak lain merupakan bunga-bunga inti kelembutan, kemuliaan, daya tarik cinta, dan pengenalan-Nya dengan rahmat dan nikmat.

Tidak lain merupakan buah luapan inti rahmat, nikmat, kasih sayang, dan belas kasih-Nya dengan keindahan dan kesempurnaan.

Tidak lain merupakan kilauan penampakan keindahan dan kesempurnaan-Nya, karena segala keindahan dan kesempurnaan yang ada di seluruh wujud berasal dari kilauan keindahan dan kesempurnaan-Nya berdasarkan rahasia kepergian cermin dan fenomena namun penampakan terus berlanjut tanpa henti.

Ya, hilangnya cermin dan seluruh wujud dengan tetap bertahannya penampakan dan luapan nan menyertai dengan sangat jelas menunjukkan bahwa keindahan dan kesempurnaan nyata bukanlah kepemilikan segala fenomena. Juga dengan jelas menunjukkan bahwa keindahan murni, kebaikan nan terus berganti, dan kesempurnaan abadi semata milik Al-Wajibul Wujud, Al-Wahid, Al-Wadud.

Seperti halnya jejak penciptaan nan tertata rapi dan sempurna secara pasti menunjukkan perbuatan atas kehendak sempurna, simbol bagi nama, sumber bagi sifat, esensi bagi kesiapan dan kondisi, dan pelaku serta pencipta bagi zat, seperti itu pula seluruh jejak-jejak sempurna ini merupakan saksi pasti atas perbuatan-perbuatan ilahi, saksi pasti atas al-asma`ul husna, saksi sifat-sifat suci secara ‘ilmul yaqin, saksi atas kondisi-kondisi Zat secara ‘ainul yaqin, saksi atas Zat yang wajib ada dalam keesaan dan kesatuan, dalam keluhuran, keindahan dan kesempurnaan secara ‘ilmul yaqin dan haqqul yaqin, dan bersaksi atas kesaksian Allah terhadap kesaksian di atas melalui ayat;

 

شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ ۚ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ ١٨ إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَـٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ ١٩\

“Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam.” (QS. Ali ‘Imran: 18-19)


Maha Benar Allah Nan Maha Agung.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Wahid Al-Ahad, Pemilik kebesaran dan keagungan yang secara pasti menafikan intervensi.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Pemilik perintah menyeluruh dan kekuasaan mutlak yang secara pasti mencegah adanya intervensi.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Pemilik rububiyah menyeluruh dan uluhiyah mutlak yang mengharuskan kesatuan berdasarkan rahasia segala tujuan dan kesempurnaan rububiyah-uluhiyah bergantung pada kesatuan.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Pemilik keputusan berwujud nan menyeluruh dan sempurna, Pemilik rahmat luas nan mirip dan tertata rapi yang secara pasti menunjukkan kesatuan berdasarkan rahasia cakupan dan kemiripan.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Pemilik pengaturan menyeluruh dari atom hingga obyek-obyek langit yang bergerak nan tertata rapi, yang menghidupi seluruh makhluk hidup secara menyeluruh dan merata yang secara pasti bersaksi akan keesaan berdasarkan rahasia cakupan dan campur tangan.


391. Page

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Pemilik nama-nama, perbuatan-perbuatan nan meliputi segalanya, Pencipta segala unsur dan jenis nan berkuasa, yang bersaksi akan kesatuan berdasarkan cakupan dan kekuasaannya.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Pencipta segala sesuatu secara banyak dengan mutlak dalam kecepatan mutlak dan kemudahan mutlak, disertai keteraturan mutlak, kesempurnaan indahnya ciptaan, dan tingginya nilai yang secara pasti menunjukkan kesatuan.

Ya, lihatlah jejak-jejak-Nya di muka bumi nan rapi, bagaimana Anda melihat kemurahan hati mutlak dengan jelas sejelas fajar nan begitu tertata secara mutlak, dalam kecepatan mutlak disertai keseimbangan mutlak dalam kemudahan mutlak, dengan kesempurnaan mutlak dalam kebanyakan mutlak disertai kesempurnaan mutlak dalam keluasan mutlak disertai keindahan penciptaan mutlak dalam kejauhan mutlak disertai keselarasan mutlak dalam perpaduan mutlak disertai perbedaan mutlak dalam percampuran mutlak disertai pembedaan mutlak dengan kesamaan mutlak dalam keselarasan-keselarasan mutlak dengan perbedaan mutlak dalam percampuran mutlak disertai perbedaan mutlak dalam hal-hal tiada bernilai secara mutlak disertai ketinggian nilai.

Tata cara yang terlihat nyata ini merupakan saksi bagi orang berakal nan meneliti, dan memaksa orang bodoh lagi munafik untuk menerima kesatuan dan ciptaan Al-Haq Pemilik kuasa mutlak.

Ia Maha mengetahui secara mutlak, karena di dalam kesatuan mutlak terdapat kemudahan mutlak hingga tingkatan wajib dan pasti, dan di dalam kebanyakan terhadap kerumitan hingga tingkatan mustahil.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Wahid Al-Ahad, yang stempel-stempel kesatuan-Nya memenuhi seluruh tulisan-Nya di setiap lembaran wujud, hingga seakan setiap bunga, buah, tanaman, pohon, bahkan hewan, batu, lemah, gunung, tanah lapang, dan tanah kosong merupakan stempel dengan ukiran dan jejak nan jelas, yang menampakkan di hadapan pandangan jeli bahwa jejak tersebut adalah pencipta kelompok dan jenisnya, penulis tempat tersebut dengan tinta, penulis lembaran-lembaran darat dan lautan dengan tinta tumbuh-tumbuhan, makhluk hidup, dan pepohonan.

Dialah pengukir seluruh lembaran langit dengan tinta bintang-bintang, obyek-obyek langit indah berhias nan bergerak, mentari dan bulan.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Wajibul Wujud, Al-Wahid Al-Ahad.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Malik Al-Haq Al-Mubin, Muhammad utusan Allah yang tepat janji dan terpercaya berdasarkan kesaksian kemunculan beliau dengan membawa agama dan syariat paling sempurna padahal beliau buta huruf, membawa iman dan ibadah paling kuat, membawa dakwah dan doa paling tinggi, dengan penyampaian paling menyeluruh dan kekuatan paling sempurna nan luar biasa, membuahkan banyak hasil, yang tiada bandingnya, yang menunjukkan puncak kesungguhan dan sandaran beliau, menunjukkan tujuan kepercayaan dan ketenangan beliau, dan menunjukkan kesempurnaan kejujuran dan kebenaran beliau.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Malik Al-Haq Al-Mubin, Muhammad utusan Allah yang tepat janji dan terpercaya berdasarkan kesaksian ribuan mukjizat dan kesempurnaan Muhammad, berdasarkan kesaksian hakikat-hakikat Al-Qur'an dan bukti-bukti Al-Furqan tanpa batas, dari isyarat-isyarat seluruh hakikat zikir jausyan akbar, petunjuk Risalah-risalah An-Nur, kesaksian ribuan irhashat masa lalu nan mutawatir, ribuan peristiwa masa depan yang disaksikan dan dibenarkan.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Malik Al-Haq Al-Mubin, Muhammad utusan Allah yang tepat janji dan terpercaya berdasarkan kesaksian 

392. Page

kekuatan hal-hal pasti keluarga beliau nan suci yang memiliki maqam, mukasyafah, dan cahaya, dengan pembenaran terhadap beliau dan keyakinan hingga tingkatan haqqul yaqin.

Dengan kesaksian sepenuh keimanan para sahabat terbaik beliau yang memiliki kekuatan pandangan batin dan pandangan nan menebus, ke-istiqamah-an pikiran dengan pembenaran terhadap beliau dan keyakinan hingga tingkatan ‘ainul yaqin.

Dengan kesaksian keselarasan mukasyafah pada wali quthub yang memiliki tingkatan-tingkatan dan rahasia-rahasia setingkat mukasyafah dan musyahadah dengan tahqiq dan yakin atas risalah beliau.

Dengan kesaksian mutawatir pembenaran para nabi kepada beliau dalam lembaran-lembaran dan kabar-kabar.

Dengan kesaksian pemberitaan-pemberitaan para rasul akan risalah beliau.

Dengan kesaksian yang tertera dalam kitab-kitab yang memiliki cahaya pada zaman dahulu.

Dengan kesaksian mutawatir pemberitaan-pemberitaan para dukun, jin, dan peramal-peramal terdahulu.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Malik Al-Haq Al-Mubin, Muhammad utusan Allah yang tepat janji dan terpercaya berdasarkan kesaksian seluruh wujud dengan hakikat dan tujuan-tujuannya akan risalah beliau berdasarkan rahasia tujuan segala wujud, penampakan tujuan-tujuan ilahi dari seluruh wujud, penegasan nilai dan tugas seluruh wujud, penampakan keindahan dan kesempurnaan seluruh wujud, bahkan perwujudan hikmah dan hakikat-hakikat wujud bergantung pada rahasia risalah manusia, khususnya risalah Muhammad Saw., karena risalah beliau menyingkap, menampakkan, dan inti seluruh wujud yang paling sempurna.

Andai bukan karena risalah umat manusia, khususnya risalah Muhammad Saw., tentu seluruh wujud nan sempurna, memiliki makna abadi, dan hakikat-hakikat kokoh ini menjadi debu yang beterbangan makna-maknanya dan runtuh segala kesempurnaannya. Ini mustahil dari sisi dan arah manapun.

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah, Al-Malik Al-Haq Al-Mubin, Muhammad utusan Allah yang tepat janji dan terpercaya berdasarkan kesaksian Pemilik, Pencipta, dan Pengatur seluruh wujud dengan seluruh perbuatan dan tindakan-Nya atas risalah beliau.

Yaitu dengan diturunkannya Al-Qur'an al-mu’jizul bayan kepada beliau, dengan menampakkan berbagai jenis mukjizat nyata melalui kedua tangan beliau. Dengan taufiq dan penjagaan-Nya terhadap beliau di setiap kondisi. Dengan melanggengkan dan menjunjung tinggi agama beliau beserta seluruh hakikat-hakikatnya.

Dengan meninggikan maqam kesucian dan kemuliaan beliau, serta memuliakan beliau di atas seluruh makhluk berdasarkan musyahadah dan pandangan mata.

Dengan menjadikan risalah beliau sebagai mentari maknawi untuk seluruh wujud. Dengan menjadikan agama beliau sebagai catalog segala kesempurnaan makhluk dan hamba-hamba-Nya.

Dengan menjadikan hakikat beliau sebagai cermin komplit untuk penampakan-penampakan uluhiyah dengan hujah dan dalil.

Ya, uluhiyah mutlak mengharuskan risalah untuk golongan manusia dan jin, khususnya risalah Muhammad Saw. berdasarkan rahasia penampakan, karena risalah tersebut adalah cermin komplit untuk penampakan segala kesempurnaan-kesempurnaan ilahi.

Ya Allah! Wahai yang tujuh langit, bumi dan siapapun yang ada padanya bertasbih memahasucikan-Nya! Kami mempersaksikan-Mu dan semua yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kami bersaksi bahwa Engkau Al-Wahid, Al-Wajibul Wujud, Al-Ahad, Al-Fard, Ash-Shamad, Al-Hayyu, Al-Qayyum, Al-Qadir, Al-‘Alim, Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Khallaq, Al-Hakim.


393. Page

Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu.

Kami juga mempersaksikan-Mu dan mempersaksikan seluruh dalil sebelumnya bahwa kami bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba, nabi, pilihan, kekasih-Mu, keindahan kerajaan-Mu, pemilik ciptaan-Mu, inti pertolongan-Mu, mentari hidayah-Mu, lisan hujah dan cinta-Mu, contoh rahmat-Mu, cahaya makhluk-Mu, kemuliaan seluruh wujud-Mu.

Lentera kesatuan-Mu dalam kebanyakan makhluk-makhluk-Mu, pemberitahu segala kandungan nama-nama-Mu, guru bagi hamba-hamba-Mu, penerjemah ayat-ayat seluruh wujud ciptaan-Mu, penyampai segala keridhaan-Mu, cermin cahaya-cahaya cinta-Mu untuk keindahan-Mu, nama-nama-Mu, cinta-Mu pada ciptaan-Mu, keindahan seluruh makhluk-Mu.

Kekasih dan rasul-Mu yang Engkau utus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Untuk menjelaskan keindahan-keindahan kekuasaan rububiyah-Mu, wahai Rabb seluruh alam, dengan kekuasaan ciptaan bentuk ukiran seluruh alam. Untuk memberitahukan simpanan penampakan nama-nama-Mu, wahai Tuhan orang-orang terdahulu dan kemudian, dengan isyarat makna kata ayat-ayat tulisan kitab seluruh alam. Untuk menjelaskan keridhaan-keridhaan Rabb seluruh langit dan bumi.

Limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada beliau, keluarga, para sahabat, dan saudara-saudara beliau sebanyak bilangan kebaikan-kebaikan umat beliau.

Kami menitipkan kesaksian-kesaksian yang Engkau anugerahkan kepada kami ini pada saat ini kepada perlindungan, penjagaan dan rahmat-Mu. Maka simpanlah kesaksian-kesaksian ini setelah menerimanya dari kami dengan baik hingga hari perhimpunan dan penimbangan amal.

Jadikanlah kesaksian-kesaksian ini dalam lembaran kebaikan-kebaikan kami, lembaran seluruh pengganda Risalah-risalah An-Nur, lembaran kebaikan-kebaikan kedua orang tua kami, lembaran kebaikan-kebaikan seluruh murid Risalah-risalah An-Nur nan tulus.

Amin dengan kesucian pemimpin para rasul. Amin.

 

وَقُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًۭا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌۭ فِى ٱلْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ وَلِىٌّۭ مِّنَ ٱلذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًۢا ١١١

“Dan katakanlah, ‘Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya’.” (QS. Al-Isra`: 111)

Allah Maha Besar kuasa dan ilmu-Nya dari segala sesuatu, karena Ia Maha mengetahui segala sesuatu dengan ilmu yang meliputi, melekat pada Zat, mengharuskan segala sesuatu, tidak mungkin terlepas sedikit pun dari-Nya berdasarkan rahasia hudhur, syuhud, penembusan, dan cakupan terang, serta mengharuskan wujud karena cakupan cahaya ilmu terhadap alam wujud.

Keteraturan-keteraturan nan seimbang, keseimbangan-keseimbangan nan teratur, hikmah menyeluruh, pertolongan-pertolongan nan sempurna, putusan-putusan nan tertata rapi, takdir-takdir nan membuahkan hasil, ajal-ajal nan membantu, rizki-rizki nan merata, kesempurnaan-kesempurnaan nan indah, perhatian-perhatian nan berhias; ini semua menunjukkan cakupan ilmu ‘Allamul Ghuyub terhadap segala sesuatu;


اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ

“Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Mulk: 14)

Mengaitkan petunjuk keindahan ciptaan manusia pada perasaan manusia dengan petunjuk keindahan ciptaan manusia pada ilmu Pencipta manusia, laksana mengaitkan kilauan kecil lalat di tengah malam gelap gulita kepada cahaya mentari di siang hari.

Allah Maha Besar kuasa dan ilmu-Nya dari segala sesuatu, karena Ia Maha menghendaki segala sesuatu. Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan yang tidak Ia kehendaki tidak terjadi, karena penataan ciptaan seluruh makhluk di antara beragam kemungkinan tanpa batas, melalui jalan-jalan buntu, berbagai kemungkinan yang mengganggu, dan jalur-jalur menyimpang terhadap keteraturan nan jeli dan mengakar, mengukur segala sesuatu dengan neraca nan sangat peka, membedakan satu sama lain secara spesifik, indah, dan teratur, menciptakan segala sesuatu 

394. Page

nan tertata rapi dan hidup dari unsur sederhana, statis, dan mati seperti penciptaan manusia lengkap dengan seluruh organ-organ tubuh dari nutfah.

Penciptaan burung lengkap dengan seluruh organ tubuh dari sebutir telur. Penciptaan pohon lengkap dengan seluruh ranting dan dahan dari biji. Ini semua menunjukkan bahwa segala sesuatu diciptakan dengan kehendak, pengkhususan dan penguatan-Nya.

Maha Suci Dia. Tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain-Nya. Seperti halnya keselarasan para makhluk hidup pada asas-asas organ dan seks menunjukkan Pencipta segala sesuatu satu dan tunggal, seperti itu juga perbedaan seluruh makhluk hidup dengan spesifikasi-spesifikasi nan tertata rapi menunjukkan bahwa Sang Pencipta Yang Maha Esa dan Tunggal itu pelaku yang berbuat atas kehendak sendiri. Ia melakukan apapun yang Ia kehendaki, dan memutuskan apapun yang Ia inginkan.

Allah Maha Besar kuasa dan ilmu-Nya dari segala sesuatu, karena Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu dengan kuasa mutlak, meliputi, penting, muncul, dan melekat pada Zat. Mustahil adanya intervensi kebalikannya. Tidak ada tingkatan-tingkatan pada kuasa-Nya.

Bagi kuasa-Nya, atom dan bintang sama saja. Bagian kecil dan bagian yang menyeluruh tidak ada bedanya. Manusia dan alam sama saja. Biji dan pohon tidak ada bedanya berdasarkan kesaksian tujuan kesempurnaan keteraturan mutlak, keseimbangan mutlak, keistimewaan mutlak, keahlian mutlak, dan keistimewaan paling sempurna dalam kebanyakan, keluasan, dan kemudaan mutlak.

Juga dengan rahasia cahaya, ketransparanan, persamaan, keseimbangan, keteraturan, dan pelaksanaan. Rahasia bantuan kesatuan, persatuan, penampakan kesatuan.

Juga dengan rahasia ketelitian dan wujud, perbedaan esensi, tidak terbatas, terbagi. Rahasia perubahan segala halangan dan rintangan menjadi perantara-perantara yang mempermudah. Rahasia atom dan bagian kecil. Manusia dan biji-bijian tidak kalah fasih dan indah dari bintang dan sesuatu yang menyeluruh, karena Pencipta manusia dan biji-bijian, Dialah Pencipta bintang dan segala sesuatu.

Juga dengan rahasia sesuatu yang diliputi laksana contoh-contoh kecil yang tertulis, atau seperti titik-titik yang diperah dan diperas, maka sesuatu yang meliputi pasti berada dalam genggaman Penciptanya agar padanan sesuatu tersebut dimasukkan ke dalamnya dengan timbangan-timbangan ilmu-Nya, dan memerasnya dengan aturan-aturan hikmah-Nya.

Seperti halnya Al-Qur'an kemuliaan yang tertulis di materi tunggal, yaitu atom kecil pada atom-atom udara tidak kalah fasih dari Al-Qur'an agung nan tertulis di lembaran-lembaran langit dengan tinta bintang-bintang dan matahari, maka Penulis Al-Qur'an kemuliaan di atom kecil, Dialah Penulis Al-Qur'an agung di lembaran-lembaran langit.

Seperti itu pula kumtum bunga tidak kalah fasih dari bintang Venus nan bersinar terang. Semut tidak kalah fasih dari gajah. Lebah dari kalah fasih dari pohon kurma.

Seperti halnya tujuan kesempurnaan kecepatan dan kemudahan membuat orang-orang sesat kebingungan dalam pembentukan dan terbentuknya sesuatu yang mengharuskan kemustahilan-kemustahilan tanpa batas yang diombang-ambingkan oleh halusinasi, seperti itu juga kesempurnaan itu menegaskan kepada para pengikut petunjuk dan hakikat bahwa bintang dan atom bagi kuasa Pencipta seluruh wujud Jalla Jalaluhu sama saja. Allahu akbar!

 

 

Sa’id An-Nursi

 

 


395. Page

Dengan Nama-Nya

 

Saudara kita, al-marhum Hasan Faidhi penulis risalah panjang yang memiliki hakikat-hakikat Risalah-risalah An-Nur ini gugur sebagai syahid menggantikan gurunya, sebagai bukti kebenaran kata-kata yang ia tulis dalam salah satu risalahnya, “Saya bernazar nyawa saya menjadi tebusan bagi Tuan.” Sama seperti al-marhum asy-syahid Al-Hafizh Ali. Ia pergi menyusul kakaknya, asy-syahid Al-Hafizh.

Sosok pemilik dua sayap ini adalah salah satu ahli kalbu, ahlul ilmi, dan ahli hakikat terpandang. Tigapuluh tahun ia habiskan untuk mengabdi kepada iman sebagai guru di sejumlah sekolah. Ia mendapatkan Risalah-risalah An-Nur sepuluh tahun sebelumnya, dan mengabdi kepada iman di balik tirai tersembunyi.

Setelah itu dengan terang-terangan memberitahukan tentang hakikat-hakikat dan kesempurnaan-kesempurnaan tinggi Risalah-risalah An-Nur secara langsung dengan sepenuh kekuatan yang ia miliki tanpa takut ataupun berhati-hati dalam dua tahun.

Semoga Allah melimpahkan ribuan rahmat pada ruhnya, ruh teman-temannya sesama murid An-Nur yang ada di alam barzakh, sebanyak bilangan huruf Risalah-risalah An-Nur. Amin, amin, amin.

 

 

Sa’id An-Nursi

 


396. Page

Ini adalah risalah penting dan panjang milik Hasan Faidhi, salah seorang guru peneliti yang menonjol, pemilik tingkatan tinggi di bidang keilmuan dan ilmu-ilmu Islam[1]

 

 

بسم الله الرحمن الرحيم

 

اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌۗ اَلْمِصْبَاحُ فِيْ زُجَاجَةٍۗ اَلزُّجَاجَةُ كَاَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا غَرْبِيَّةٍۙ يَّكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْۤءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌۗ نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍۗ يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ۙ

 

 “Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nur: 35)

Kami memperkenalkan Risalah-risalah An-Nur sebagai berikut;

Wahai Risalah-risalah An-Nur! Tiada sedikit keraguan ataupun syubhat bahwa engkau bersumber dari cahaya-cahaya Al-Qur'anul Karim dan bagian dari mukjizat-mukjizatnya. Kau adalah ilham Al-Haq, lisan Al-Haq, dan dikarang atas perintah dan izin-Nya.

Adakah kiranya kitab sepertimu yang dikarang hingga saat ini?! Adakah kiranya kesamaan dan padanan salinan-salinanmu nan berhias, indah, menawan, dan fasih yang ditulis, disusun, dan ditata dengan bahasa Turki?!

Benar, kefasihan yang ada di wajahmu, kefasihan yang ada di otak dan ruhmu, dan kenikmatan yang ada di mulutmu tidak ditemukan pada karangan-karangan lain.

Seperti diketahui oleh kalangan yang ahli di bidang ini, bahwa ayat-ayat ilahi nan jelas mengandung beragam bacaan ilmu hikmah, hakikat, pengetahuan, mengandung banyak sekali rumus, rahasia, isyarat, dan ilmu-ilmu Arab.

Engkau pun mengandung semua unsur itu di setiap halaman dan baris-baris tulisanmu. Bahkan di setiap huruf dan katamu terdapat banyak sekali keluhuran, rahasia, hal-hal yang bersifat ladunni yang menjadikan murid-muridmu kagum, terkesima, dan tercengang.

Kondisi ini menegaskan bahwa engkau adalah salah satu mukjizat Al-Qur'an.

Kau dikarang dan disusun sedemikian rupa yang menarik pandangan setiap kali orang menatapmu, membangkitkan gairah baca seperti kali orang membacamu. Seperti halnya muridmu yang paling tinggi tingkatannya mendapatkan luapan, cinta, ilmu, dan pengetahuan darimu, seperti itu juga muridmu yang paling rendah tingkatannya juga mendapatkan ilmu, luapan, dan pengetahuan darimu.

Begitu agungnya engkau sebagai sebuah tulisan, dan alangkah tawarnya engkau sebagai telaga Kautsar! Karena keistimewaanmu ini memberi bahasa kami, bahasa Turki, nilai tinggi dan keistimewaan abadi yang tiada pernah habis. Keluhuran dan kemuliaanmu mengangkat derajat bahasa Turki di antara seluruh bahasa.

Denganmu, kami mengetahui bahasa kami nan asli dan fasih hingga tak mampu dicakup oleh bahasa suatu kaum dan kita manapun selain Al-Qur'anul Karim.

Seperti halnya jejak-jejak para sastrawan dan orang-orang fasih runtuh dan padam di hadapan cahaya Al-Qur'anul Karim di awal-awal turunnya pada masa kefasihan dan balaghah saat itu mencapai puncaknya, seperti itu pula kefasihan dan balaghah-mu nan menundukkan dan tanpa batas, membingungkan orang-orang fasih dan para orator.


[1] Sebagian isi risalah ini ditutup dan tidak perlu diterbitkan. (Penulis)



397. Page

Kau memang bukan puisi. Namun kau dikarang dengan fasih, dengan gaya bahasa istimewa dan bernada. Seluruh huruf-hurufmu saling memperkuat, seluruh kata dan rangkaian katamu dirangkai dengan menjaga konteks, keteraturan dan keselarasan.

Masing-masing di antaranya membantu yang lain dengan kekuatan, kuasa, dan kekokohan hingga tidak mungkin kitab sepertimu ditiru. Padahal kau adalah tulisan prosa dan ditulis dengan bahasa Turki. Tak seorang pun yang akan beruntung mengarang jejak nyata sepertimu lagi.

Siapa gerangan yang berpikir dan berhayal adanya cahaya ilahi nan luhur sepertimu muncul membawa pembaruan setelah 14 abad penuh sejak mentari Islam terbenam, khususnya pada abad terakhir ini di tangan dan dengan bahasa orang-orang Turki?!

Nikmat agung seperti apa kiranya untuk kita ini, dan kebahagiaan seperti apa kiranya bagi manusia saat ini, ya Rabb?!

Bahasa kami, bahasa Turki bangga karenamu, menjulang tinggi, terhormat, dan duduk di atas Arsy di atas seluruh bahasa.

Jejak-jejak peninggalan orang-orang besar seperti maulana Jami, maulana Jalaluddin Ar-Rumi, Sayyid Al-Mishri, dan Sayyid Badruddin yang diterjemahkan ke berbagai bahasa Barat, menatapmu dan bahagia untuk menyampaikan ucapan selamat kepadamu seraya berkata, “Ma sya’Allah, barakallahu fika, wahai Risalah-risalah An-Nur! Kau menjadi tiara di kepala kami.” Seluruh umat manusia di muka bumi ini bersiap-siap untuk menerima dan menyambut kedatanganmu.

Kami berharap agar jejak penuh berkah sepertimu tidak lama lagi dibaca dengan penuh kebanggaan, gairah, dan antusias di masjid-masjid dunia Islam, tempat-tempat ibadah, dibaca di atas mimbar dan podium.

Dalilmu mengandung kekuatan, kepuasan, keaslian, dan kefasihan nan memikat dan menarik kehendak manusia hingga menundukkannya, menarik dan menundukkan seluruh manusia.

Perumpamaan dan kata-kata indamu nan lembut tidak mungkin ada dan terucap sekali lagi. Perbandingan, perumpamaan, dan kenyataan-kenyataan yang tertera di dalammu tidak mungkin dibuat lagi.

Luapan dan cahaya-cahaya yang menyebar dari Al-Qur'an yang berbahasa Arab ke dalam kata-kata bahasa Turki, dan yang kini memancar dari bahasa Turki asli, sama sekali tidak menyisakan suatu keraguan pun di hati bahwa kau adalah contoh kuasa dan tanda rahmat.

Kau adalah kilauan cermin pengetahuan, kejernihan alam kalbu, hidangan ruhani dan sukma.

Subhanallah! Meski bangsa Turki bangga, kebanggaan mereka tidak akan bertahan lama. Hujah, dalil, kata-kata, dan perumpamaanmu yang menyinari mata dan membahagiakan jiwa, benar-benar merupakan dalil-dalil, hujah dan bukti kebenaran Al-Qur'anul Hakim yang turun dari Arsy paling agung, karena semua itu melenyapkan duka dan kesedihan, membahagiakan, dan membangkitkan semangat dalam diri.

Saat dibaca, tidak terdengar apapun gema penentangan dan tidak tercium apapun aroma pengingkaran. Saat itulah akal dan logika berhenti, jiwa insani menjadi jernih dan bersih, seakan seluruh hakikat-hakikatmu dibuat di laboratorium-laboratorium luhur shamadani pabrik rabbani dan rahmani. Selanjutnya dicuci di lautan cahaya ilahi dan dikeluarkan dari sana. Selanjutnya dikirim menuju pabrik minyak wangi bunga mawar dan dicelupkan sebanyak tujuh kali di sana. Setelah itu diolesi dan diberi minyak dupa gaharu murni. Setelah itu dikarang dan ditulis seperti ini.

Seluruh permasalahan dan bahan-bahanmu begitu bernilai, agung, dan luhur. Kata-katamu nan kuat, menawan, indah, dan terang itu menutup dan menyingkirkan kitab-kitab yang berisi berbagai perbedaan pandangan, lalu memamerkan diri di hadapan pandangan seluruh manusia.


398. Page

Saat ini, kau mengumumkan dan menyampaikan seruan terang seraya berkata;

“Mulai sekarang tidak ada perbedaan pandangan. Yang ada hanya persatuan. Era orang-orang mati, pemalas, dan statis sudah hampir selesai. Selanjutnya akan datang era orang-orang hidup, giat, dan tertarik. Maka diam dan dengaranlah kalian semua!

Kini tiba era An-Nur. An-Nur adalah pemimpin situasional saat ini. Aku akan menyiram era saat ini yang tenggelam dalam berbagai kegelapan, juga masa-masa mendatang dengan cahayaku yang bersumber dari Al-Qur'an.”

Kau mengatakan seperti itu dan menyeru seluruh manusia untuk beriman dan menuju Allah Ta’ala.

Wahai cahaya Al-Qur'an! Kau muncul berlipat kali dan mengeluarkan bulir lagi di akhir zaman, menerangi, dan menghiasi seluruh penjuru dunia dengan hakikat-hakikat Al-Qur'an.

Wahai mentari Islam yang menyinari separuh bumi hingga kini! Saat ini, kau menyeru seluruh penduduk bumi dari kesengsaraan kebodohan, kesesatan dan kesyirikan menuju cahaya petunjuk, rasa aman, dan keselamatan. Selamat atas seruanmu ini!

Maka tebarkanlah cahaya kepada orang-orang sengsara dan celaka yang tenggelam dalam pusaran kehinaan, egoisme, dan sifat-sifat setan. Berilah mereka cahaya dan kebahagiaan. Bukanlah jalan kebenaran hakiki kepada orang yang membuat berhala-berhala dengan tangan mereka sendiri lalu mereka sembah, orang-orang yang tenggelam di dalam lembah kesesatan nan kelam dan sial, orang-orang yang menjadikan hal-hal fana dan pasti lenyap sebagai berhala dan patung-patung bagi hati mereka, orang-orang yang menjadi korban keinginan nafsu amarah, hawa nafsu, keinginan, dan syahwat.

Jelaskanlah kepada mereka tujuan mereka dan selamatkanlah mereka. Berusahalah untuk menolong para pecinta dan shiddiqun yang terluka dan sedih yang menangis di tengah malam-malam nan gelap seraya begadang, berteriak mengatakan, “Ya Rabbana! Kirimkan cahaya-Mu kepada kami.”

Bangkitkan harapan, hiburan, kesenangan, kebahagiaan dan cahaya di dalam jiwa mereka. Serulah para pengikut paham naturalisme, kesyirikan nan tuli dan buta yang tiada berdaya dan diuji, menuju madrasah cahaya iman, menuju Ar-Rahman Ar-Rahim, Pencipta langit dan bumi.

Dengan bahasa cahayamu, kau berkata, “Wahai penganut paham naturalisme! Wahai filosof! Kemarilah, keluarlah dari kubangan nan dalam itu. Bukanlah kedua matamu dan tataplah cahayaku, aku akan mengajarimu hakikat alam dan filsafat.

Di dalam diriku terdapat beragam ilmu dan kreasi hakiki nan murni. Jika kau membacaku dengan baik dan mendengar kata-kataku, kau akan sampai ke istana melalui tanggaku nan terang. Kau akan bertemu Sang Sultan.

Karena ilmu paling agung dan hakiki, fiqh paling besar dan asli adalah aku.

Naturalisme dan filsafat harus belajar dariku, karena ilmu-ilmu orang-orang terdahulu dan kemudian ada padaku. Aku bukan barang ataupun kata-kata siapapun, aku bukan kutipan ataupun plagiat dari kitab manapun. Aku tidak lain (kitab) rabbani dan qur’ani.

Aku bukan ilmu yang kering. Tapi aku ini aktif dan mendetakkan vitalitas nan berkilau dan bercahaya. Aku adalah cahaya abadi yang tak pernah mati, keindahan yang memiliki karamah, memancar dari jejak wahyu yang tiada pernah mati.

Aku menghembuskan ruh pada orang-orang yang sudah mati dan ruh baru bagi orang-orang yang masih hidup. Aku obat segala duka, penyembuh segala penyakit, rahmat Ar-Rahman bagi seluruh alam. Maka tinggalkanlah sikap membangkang dan membandel dalam dirimu, dan bacalah aku. Dengarkanlah kata-kataku agar aku dapat menyelamatkanmu dari jalanmu nan membingungkan yang akan berujung pada kegelapan dan kefanaan. Aku akan memberimu ilmu agung dan luas untuk kebahagiaan dan kekekalan.”


399. Page

Oh! Kitab penuh berkah, indah, terang, dan tiada duanya seperti apa gerangan kamu ini!

Kau membuat menangis orang yang membaca, membuat tertawa orang yang menangis, menghidupkan orang mati, membawanya melintasi “Matilah sebelum kalian mati!” seraya melepaskannya dari ke-aku-an (egoisme).

Kau memaksa orang untuk mendengar kata-katamu dengan sepenuh gairah dan kerinduan, menuntun hati menuju ketertarikan kalbu, mendorong ruh menuju mabuk cinta. Kau adalah kitab sebenarnya nan memancarkan luapan, hikmah dan rahmat!

Kenapa gerangan orang-orang yang berguru kepadamu dengan sebenarnya, menjual diri dan harta benda mereka dengan segera kepada Allah?!

Orang-orang mencela, menghina, dan mendustakanmu; mereka adalah orang-orang buta yang tak mampu menatap pancaran sinarmu nan menyilaukan. Atau mereka adalah orang-orang sakit dan bodoh yang kelilipan abu dan bermata juling.

Jelas sekali bahwa orang-orang rendahan dan gila yang berupaya mencemarkan nama baikmu, mereka adalah orang-orang berlumuran dosa dan kejahatan, karena orang-orang mulia dan sempurna menganggapmu sempurna dan lengkap. Mereka menjauhkanmu dari segala aib dan kekurangan.

Dengan cahayamu, kau mendiagnosa, memeriksa, dan mengobati penyakit-penyakit hati, pikiran, dan ruhani yang paling penting, yang tidak mampu diobati oleh dokter paling spesialis dan mahir sekalipun hingga saat ini. Kau menemukan penyembuh dan obat paling manjur. Kau berikan obat itu kepada orang yang tertimpa musibah-musibah ruhani dan maknawi. Kau membuka mata pemahaman dan akal mereka, kau selamatkan orang-orang malang itu dalam rentang waktu yang sangat singkat.

Kau patut menjadi wirid yang paling banyak mengandung hikmah, mantera, rahasia, permohonan, makna, keluhuran, pengaruh, manfaat, permintaan, dan cinta. Kau menebar rahmat dan berkah pada siapapun yang mencintaimu, menggandakanmu, membacamu, dan menghafalmu di dalam kepala. Kau menampakkan karamah-karamah luar biasa. Kau muliakan dan memperindah sebagian murid-muridmu nan dekat dan tulus dengan lencana para wali, orang-orang pilihan.

Kau tidak memberikan kesempatan sekecil apapun pada musuh-musuhmu. Bahkan jika diperlukan, kau membuat mereka diam membisu. Sesekali, kau memukul mereka dengan tamparan-tamparan khusus, dan sesekali pula dengan tamparan-tamparan umum.

Oh! Betapa jelasnya bukti-buktimu! Betapa kuatnya hujah-hujahmu! Betapa mencengangkan dalil-dalil dan aturan-aturanmu! Betapa indahnya engkau, betapa siapnya engkau, dan betapa menawan sekali engkau! Musuhmu yang paling kuat, paling membangkang, dan paling keras memusuhimu, tidak menemukan tempat sesempit apapun di hadapanmu, meski hanya seukuran nyamuk.

Kau berada dan nampak di hadapan para pemeriksa bukan untuk memelas meminta aman dan pertolongan. Tapi untuk memperlihatkan kekuatan, kemampuan, keagungan, dan cahaya abadimu di hadapan orang-orang yang terlihat seakan ulama paling tahu di masa sekarang, hingga kau mengalahkan dan membuat mereka diam. Kau buktikan kepada mereka bahwa kau benar, dan kau juga mendorong mereka untuk membenarkan hak hidupmu. Bahkan pada akhirnya, mereka tak mampu berdiri tegar di hadapan cahayamu yang memenuhi dan menyilaukan mata. Mereka mematahkan tongkat pengingkaran dan penentangan. Mereka membuang semua itu, menerimamu dan mengikutimu.

Bagian-bagianmu memasuki sejumlah peradilan bukannya sebagai penjahat ataupun terdakwah, tapi sebagai guru, pendidik, dan pembimbing. Di setiap ruang persidangan, kau memperlihatkan kekuatan, keagungan, dan kemuliaanmu dengan nyata.

Kau juga membasuh mereka dengan air iman dan Al-Qur'an. Kau tiupkan ruh dan hembusan baru di ruang-ruang persidangan.


400. Page

Saat kau menjadikan murid-muridmu nan mencintai dan tulus berbaris lurus laksana kafilah para malaikat, kau tunjuk Sayyid Imam Badiuzzaman sebagai panglima besar, kau bimbing mereka seraya mengatakan, “Berjalanlah wahai kafilah An-Nur, dengan izin Allah!”

Ratusan orang dari berbagai suku bangsa menyaksikan parade pasukan cahaya iman melaju dengan deras di jalan-jalan dengan sepenuh ketenangan dan wibawa, serta mengucapkan salam kepada mereka. Mereka juga menyampaikan selamat kepada konvoi An-Nur dengan ruh dan jiwa, memuliakan dan mengagungkan mereka. Bahkan orang-orang buta pun menyaksikan pemandangan terang ini. Bahkan orang tuli mendengarkannya. Bahkan orang-orang kasar dan keras hati menangis di hadapannya.

Terkait rahasia hikmah kenapa kau berlari menghampiri para tahanan adalah karena sudah bertahun-tahun lamanya mereka menanti tanpa cahaya dan tanpa sinar di dalam penjara. Mereka berkata kepadamu melalui evaluasi maknawi nan penting, “Tolonglah kami wahai cahaya Al-Qur'an, selamatkanlah kami! Kami tidak diperbolehkan untuk keluar dari penjara dan sampai di hadapanmu. Kami tidak mampu melakukan itu. Namun kau adalah cahaya yang bisa masuk ke mana saja. Tidak ada yang menghalangimu. Maka jangan lupakan kami. Jangan biarkan kami berputus asa.

Basuhlah dan bersihkanlah wajah-wajah hitam kami dan dahi-dahi kami nan lusuh dan hitam karena kejahatan dan durhaka yang kami lakukan dengan air rahmat dan cahaya imanmu, agar kami dapat berdiri di hadapan Allah Al-Quddus dalam keadaan sudah dibersihkan.

Berilah kami minum dengan air jernih, Kautsar abadi, air kehidupan abadi dan ahmadi.”

Ya, seperti itulah hakikat ini nampak di penjara Denizli. Saat ini, ratusan murid belajar, mendapatkan pancaran sinar, dan meneruskan studi di sekolah-sekolah sains dan pengetahuan. Al-Qur'an dibuka di tempat-tempat tersebut dan di penjara-penjara lain yang memperlihatkan kesadaran karena sekolah-sekolah tersebut. Mereka berubah menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat bagi dunia manusia dan peradaban. Tempat-tempat hiburan dan perjudian ditutup, berubah menjadi tempat-tempat An-Nur. Betapa agungnya pertolongan ini bagi keamanan masyarakat!

Kau merebahkan syahid yang dirahmati dan diampuni di antara murid-muridmu nan tulus dan jujur di kuburan setiap negeri yang kau lalui. Mereka adalah murid-murid yang hati dan ruhaninya menanjak naik dan luhur. Di sisi Allah, mereka menjadi orang-orang yang diterima dan terpuji. Mereka meraih tingkatan kewalian, dan kau jadikan mereka seperti para penjaganya. Kau juga merasakan daya rasa ruhani yang muncul dari Risalah-risalah An-Nur kepada mereka. Kau penuhi tempat-tempat ziarah dan kuburan dengan cahaya, dan kau membuat ruh mereka bahagia dan senang.

Goresan pena saat menulis kata-katamu di atas lembaran dengan cara seperti di luar kesadaran, penulisan kata-katamu dengan cepat tanpa coretan, tanpa kekeliruan ataupun kekurangan, munculnya sejumlah risalah dan tulisan dalam waktu singkat seperti hanya dalam hitungan beberapa jam saja, hingga rampung dengan benar meski terkadang sang penerjemah[1] dalam kondisi sakit; ini semua merupakan bukti pasti bahwa kau bukan jejak peninggalan kecerdasan ataupun pengetahuan. Tapi kau adalah hal luar biasa dan karamah Al-Qur'an.

Meski kau selalu diawasi, dicari, dan tersembunyi, namun penyebaran dan penggandaanmu yang cepat di berbagai penjuru. Antusias banyak orang terhadapmu baik lelaki maupun perempuan dengan gairah dan cinta seakan kau anti racun dan penangkal. Kau semakin bersinar, kuat, dan tidak padam setiap kali mereka hendak memadamkanmu dengan mulut-mulut mereka. Kekuatan dan wibawamu dalam menghadapi kekafiran mutlak dan ke-zindiq-an seorang diri dengan penuh keberanian, dimana pada akhirnya kau mampu mengalahkannya; tidak diragukan bahwa semua ini patut diberi ucapan selamat dan applause bukan hanya di bumi saja, tapi juga di alam malaikat.


[1] Maksudnya Imam An-Nursi rhu.



401. Page

Dengan cahaya, kau menyinari banyak sekali makna dan rahasia tersembunyi yang tetap berlipat di dalam kegelapan hingga saat ini dan tidak diketahui, padahal makna dan rahasia-rahasia itu tidak terlepas dari dorongan pikiran. Kau jelaskan semua itu, kau mencukupi kami sehingga tidak perlu menempuh jalan nan berat, dan kau selamatkan kami dari keterlantaran dan kebingungan.

Eksistensi umat nan suci, keberadaan negeri mirip seperti surga yang tetap selamat dan kokoh di tengah peristiwa-peristiwa besar selama tujuh tahun,[1] negeri-negeri Islam secara keseluruhan yang tetap terjaga dari segala serangan, tidak diragukan bahwa semua ini berkat pertolongan ilahi dan cahaya Al-Qur'an ini.

Lantas apa yang akan dilakukan dunia Nasrani saat ini yang runtuh dan hancur dari awal hingga akhir terhadap situasi nan menyakitkan dan menghinakan itu?!

Ya, kekafiran dan atheisme pasti akan lenyap dan usang, atau akan tersingkir di dalam cahayamu yang muncul dan bersinar terang di ufuk para pemeluk Islam. Bukankah demikian?!

Kau membuka jalan pintas, paling mudah dan paling lurus menuju kantor keesaan, dan kesucian masjid uluhiyah, berujung pada maqam “sedekat dua busur panah atau lebih dekat lagi” yang merupakan puncak kesempurnaan. Kau bimbing kami menuju jalan itu.

Seluruh orang sakit, orang tua, orang miskin, orang tak bersalah, orang asing, anak yatim, janda, dan fakir yang berusaha meniti jalan pintas yang baru kau buka, tepatnya jalan para wali dan orang-orang pilihan yang merupakan jalan lurus, semuanya diperiksa dan ditangani saat ini di tempat penyembuhan luapan hikmahmu. Mereka menemukan kesembuhan di sana, menemukan tempat yang patut mereka dapatkan, dan mendapatkan pengacara yang layak bagi mereka.

Kau memberi mata pada orang buta, telinga pada orang tuli, dan lidah bagi orang bisu. Kau memberikan kesembuhan pada orang-orang sakit, dan iman pada orang-orang yang tidak beriman. Kau memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang lelah dan jemu karena membaca dan meneliti jejak-jejak dan berbagai macam kitab yang penuh dengan katanya dan katanya, namun hampa kebenaran dan hakikat tanpa menemukan apa yang mereka inginkan, juga mereka yang selalu mencari cahaya, ketenangan, dan kedamaian dari kebenaran.

Kau seru mereka menuju cahaya seraya mengatakan, “Aku adalah sumber segala pengetahuan, inti segala ilmu, sari pati segala sesuatu, dan keindahan kota kalbu.”

Kau sampaikan pelajaran hakiki dan bermanfaat bagi mereka yang punya akal dan kecerdasan dari kalangan spesialis di bidang sains dan filsafat yang belajar selama bertahun-tahun di sekolah dan institusi-institusi sains dan filsafat terbaik di Eropah, Amerika, dan Oklahoma sampai lulus.

Kau jelaskan kepada mereka hakikat materi dan atom serta esensinya. Kau jelaskan kepada mereka bagaimana dari obyek-obyek sederhana yang tiada memiliki perasaan dan pemahaman ini berkembang menjadi sebuah alam besar yang memiliki kehidupan, dan pemahaman. Menjadi dunia besar yang memiliki kehidupan dan pemahaman, dan bagaimana itu terjadi, hingga kau memukul kepala mereka yang tiada memiliki pemahaman dan pandangan mata hati itu. Kau dorong mereka semua hingga bingung dan tercengang.

Bahkan, kau ajarkan hakikat-hakikat ini dengan mudah dan ringan. Bahkan untuk orang-orang yang belum pernah melihat sekolah sama sekali sepanjang hidup mereka di antara murid-muridmu, baik anak-anak maupun orang tua.

Kata-kata singkatmu nan hakiki seperti, “Penciptaan banyak obyek dari satu obyek dengan menggerakkan unsur sederhana oleh tangan gaib dengan sepenuh keteraturan dan perhatian,” memberikan informasi-informasi sepenuh samudera. Terlebih memberi kesenangan dan membuat lapang dada.

Kejelasan, keluasan, dalil-dalil nan terang seterang mentari, ketegasan, dan isyarat-isyarat; semua ini merupakan jejak-jejak karamah ilmiah dan cahayamu.


[1] Maksudnya perang dunia kedua.



402. Page

Kau adalah karya tulis nan kokoh dan cahaya terang satu-satunya yang paling tawar, manis, menarik, indah, dan menawan yang layak didengar, dibaca, digandakan, dan disebarkan dengan sepenuh gairah dan cinta oleh seluruh tangan dan lisan.

Kaulah yang akan mewujudkan persatuan kaum muslimin dan masyarakat insani. Kau akan menebarkan cahaya persatuan dan kesatuan, seraya menjadikan para penuntut ilmu dan rahasia-rahasia dunia satu hati dan satu lisan. Menyatukan berbagai disiplin ilmu di sekolah-sekolah modern, sekolah-sekolah diniyah, tempat-tempat belajar dan sudut-sudut kaum sufi yang saat ini tidak menyatu.[1]

Kau juga akan menjadi media penyebaran seluruh ilmu lahir dan batin dari Al-Qur'an yang menjadi sumber dan bahanmu di dunia hingga kekuasaan dunia stabil. Juga untuk memberikan bantuan padanya untuk saat ini.

Kaulah yang akan menjadi pusat dan stimulan bagi kenyamanan, kekuasaan dan keunggulan hamba-hamba Allah nan saleh.

Wahai cahaya Al-Qur'an, wahai hakikat Al-Qur'an! Karena saat ini kau memimpin 350 juta muslim atas nama Al-Qur'an, maka kau akan melenyapkan keyakinan-keyakinan dan perbedaan-perbedaan pandangan tidak baik yang menyusup di antara kaum muslimin dan tertanam kuat di antara mereka sejak berabad-abad lamanya.

Kau akan melenyapkan fitnah, kerusakan, kemunafikan, dan perpecahan yang menyebar dan menguasai kita. Dengan cahaya Al-Qur'an, insya Allah kau akan menjaga umat Muhammad Saw. nan dirahmati yang merupakan golongan paling besar dalam kelompok besar dan golongan selamat hingga shubuh padang Mahsyar tiba di bawah sayap kasih sayang dan rahmat Al-Qur'an, insya Allah.

Di dunia Islam, kau berada di tingkatan setelah sayyidina Imam Haidar Ali karramallahu wajhahu yang menyebarkan ilmu dan pengetahuan, yang fokus mendalami rahasia-rahasia Al-Qur'an, yang memproklamirkan diri kepada dunia di hadapan para sahabat Rasul mulia Saw. melalui kata-katanya;

“Bertanyalah kepadaku apapun yang kalian mau, niscaya aku kabarkan kepada kalian. Bertanyalah kepadaku tentang berita-berita masa lalu, saat ini, dan masa depan.”

Ia menjelaskan setiap permasalahan dan membuktikan kebenaran hadits, “Aku kota ilmu dan Ali adalah pintunya.”[2]

Kau berada di tingkatan setelah Imam Ja’far Ash-Shadiq rhu., tiara para ahli ijtihad yang memproklamirkan diri di hadapan semua orang, “Bertanyalah kepadaku sebelum kalian kehilanganku, karena tidak ada seorang pun yang diberi ilham sepeninggalku.”[3]

Kepribadian maknawimu, wahai Risalah-risalah An-Nur, sebagai yang ketiga di antara tiga orang yang menyeru. Kau memancarkan air dari luapan keduanya dan kau muncul di zaman ini. Kau memproklamirkan, “Bertanyalah kepadaku apapun yang kalian mau.” Kau uraikan, kau ungkap segala rahasia dan kerumitan, dan kau hilangkan segala penghalang.

Betapa banyak penampakan, vitalitas, ketangkasan, dan cinta kau perlihatkan kepada dunia melalui cerminmu nan berkilau melalui penampakan nama-nama Allah; Ar-Rahim, Al-Hakim, Al-Badi’ yang meraih penampakan-penampakannya. Juga melalui sinar-sinarnya nan jernih dan abadi.

Jin berdiri di belakangmu. Makhluk-makhluk halus, malaikat, ayah, anak, orang kaya, miskin, teman, orang asing berada dalam halaqah ilmu dan cahaya-cahayamu dengan berbaris berjajar untuk mendengarkan hakikat-hakikat iman dan Al-Qur'an yang ada padamu. Mereka mendapatkan hidangan, kesembuhan, dan kebahagiaan untuk ruhani mereka.


[1] Silahkan membaca penjelasan ini di bagian akhir risalah “diskusi-diskusi.”

[2] Baca; Al-Mustadrak ‘alash Shahihain (III/137). Al-Hakim berkata, “Sanad hadits ini shahih.” Al-Bukhari dan Muslim tidak mentakhrij hadits ini. Abu Shalt tsiqah dan terpercaya.

[3] Baca; Al-Mustadrak ‘alash Shahihain (II/383). Dalam kitab ini, hadits di atas disebut bersumber dari Ali bin Abi Thalib.




403. Page

Guru saya yang merupakan penerjemah Risalah-risalah An-Nur dan salah satu pengabdinya adalah salah seorang hamba Allah, anak maknawi Imam Ali r.a., murid al-ghauts al-a’zham Imam Abdul Qadir Al-Jailani, dimuliakan dan dikuatkan oleh pertolongan Al-Haq Ta’ala. Nampaknya, tugas dan pekerjaannya dalam pengabdian Al-Qur'an dan An-Nur sama sekali belum tuntas. Pena takdir pun belum mengizinkannya untuk pindah dan pergi meninggalkan alam fana ini menuju alam baqa.

Untuk itu, ia merubah setiap racun menjadi gula. Merubah setiap gula menjadi air Kautsar dengan bantuan Muhammad Sa w. yang menjadi sandaran seluruh alam, pemimpin manusia dan jin, hingga awan kesedihan menghilang dan lenyap.

Menurutku, engkau, wahai guruku, patut mendapat penghormatan dan ucapan selamat seluruh ahli iman dan Al-Qur'an atas nama pribadi maknawimu dan para murid An-Nur yang mirip seperti cermin-cermin nan menyandang lencana orang-orang pilihan dan bertakwa, yang berdiri di depan pintu An-Nur, mengabdi untuk Al-Qur'an dan iman, menyebarkan An-Nur kepada orang bodoh maupun orang berilmu, orang buta huruf maupun orang pandai, orang zalim maupun orang yang dizalimi, pengingkar maupun mukmin, kawan maupun lawan, orang baik maupun jahat, hewan maupun serangga, dan seluruh makhluk bernyawa.

Wahai penerjemah Al-Qur'an!! Mereka yang mau memetik pelajaran dan memiliki pandangan mata hati yang menatap kepribadian maknawi Risalah-risalah An-Nur yang merupakan cerminmu nan berkilau dengan tatapan memeriksa dan seksama, bisa saja mereka menyaksikan rasul Al-Hasyimi, Muhammad Saw. di cermin itu kalau mereka mau.

Bahkan, jika memandang lebih jeli dan tajam, mereka akan melihat wajah segar kekasih ilahi dan cahaya-Nya nan terang. Siapapun akan membaca dan memahami surah Al-Ikhlash nan mulia dan terang di wajah beliau nan suci yang ditulis dengan tangan kuasa; bukan hanya orang pandai saja, bahkan orang buta huruf sekalipun akan membacanya.

Wahai mukjizat Al-Qur'an, wahai cahaya-cahaya rahmani! Angkatlah aku sedikit ke tingkatan makrifat, maqam ustadz nan luhur, penyebar pemikiran-pemikiran, pengungkap berbagai rahasia yang merupakan penerjemahmu dan penulis terbesarmu. Izinkanlah aku berbicara dengan beliau.

Inilah gubug beliau nan sederhana yang menjadi tempat bernaung, seakan tidak ada apapun di sana. Yang terlihat hanya teko, gelas, tabung gas, wadah seng, kasur sederhana, beberapa barang yang diperlukan. Tidak ada barang-barang lain, selain makanan dan bekal. Makanan bulanan beliau yang tidak lebih dari satu kilo yang ditutup dengan kertas dan digantung di paku.

Beliau memiliki sajadah dan sejumlah bagian Risalah-risalah An-Nur. Beliau tidak punya harta, anak, keluarga, atau apapun. Beliau tidak memiliki tanah barang sejengkal pun untuk beliau manfaatkan. Inilah kamar dan barang-barang beliau nan fana! Inilah pribadi beliau nan tiada memiliki apapun juga dan terkucil seorang diri! Inilah kehidupan beliau nan getir dan menyakitkan! Inilah kondisi beliau nan sengsara yang beliau jalani sudah hampir duapuluh tahun lamanya dalam kondisi terbuang ataupun terpenjara!

Penyiksaan nan membakar jantung dan menggetarkan kulit. Kenapa kesabaranmu mampu mengatasi semua itu?! Mungkinkah pahala besarmu dapat dibandingkan dengan pahala siapapun imam agung atau siapapun ahli ijtihad yang dizalimi?!

Mungkinkah pabrik-pabrik An-Nur bekerja dan beroperasi jika seluruh beban berat dan ujian ini tidak ada?! Mungkinkah kiranya simpanan rahmat ilahi mendidih dan memancar jika serangkaian serangan, racun-racun yang disusupkan pada makanan dan minuman beliau, pembuangan, dan pengucilan ini tidak ada?!

Kondisi ustadz nan memilukan ini membuat siapapun juga menangis darah. Namun beliau menerima kondisi itu dengan rela hati dan tidak mengeluh. Bahkan beliau senang dan tentram dengan semua itu. Tiada merasa lemah meski sekecil apapun. Beliau menemukan kecukupan yang tiada pernah habis dalam kemiskinan ini.


404. Page

Beliau tidak menerima zakat yang merupakan lebihan harta, yang tidak selaras dengan beliau, paham beliau yang merupakan pewaris para nabi, tidak patut bagi tingkatan ulama, dan beliau sama sekali tidak mengambilnya.

Beliau juga enggan menerima pemberian dan hadiah-hadiah bagus yang sebenarnya tidak apa-apa untuk diterima menurut agama, pun tidak terlarang menurut syariat. Bahkan menerima hadiah merupakan sunnah yang dianjurkan.

Bahkan, beliau menolak gaji bulanan yang hendak diberikan pemerintahan republik kepada beliau secara khusus. Beliau juga menolak rumah mewah pemberian pemerintah yang dibangun dengan menelan biaya ribuan lira dan tidak mau menerimanya.

Sebelum semua itu, beliau menolak menerima jabatan-jabatan dengan gaji tinggi yang ditawarkan kepada beliau di berbagai tempat, seperti menjadi penasehat umum negara, wakil majlis negara. Beliau terlalu tinggi untuk menerima semua tawaran itu, karena beliau tidak melirik dunia, para pecinta dunia, kekuasaan, ataupun kesenangan dunia. Beliau tidak ingin sibuk dengan politik ataupun perbedaan-perbedaan pandangan. Tidak berupaya untuk memicu perpecahan dan tidak menyukai siapapun yang berkecimpung di sana.

Beliau hanya bekerja demi kekayaan abadi dan kebahagiaan selama-lamanya, berdiri di depan pintu kuburan seraya mengatakan, “Kalian lebih mengetahui urusan-urusan dunia kalian.”[1]

Beliau meruntuhkan kebodohan, dan mengabdi untuk An-Nur. Andai beliau menginginkan dan mencari dunia, menerima hadiah-hadiah, zakat, sedekah, dan sumbangan yang ditawarkan, tentu beliau memiliki kekayaan dengan nilai mencapai jutaan Lira.

Namun beliau mengatakan seperti yang dikatakan Umar r.a., “Andai aku membawa barang-barang berat di atas pundak, tentu aku tidak dapat menyusul jantung, ruh alam raya dan kekasih Allah; Muhammad Al-Araby. Tidak dapat menyusul orang-orang sempurna dan para pecinta yang mereka ini adalah kekasih-kekasih beliau. Tapi aku berhenti di tengah jalan dan tidak dapat meneruskan perjalanan.”

Beliau meninggalkan dunia dan segala isinya, meninggalkan kecintaan terhadap dunia, bahkan beliau meninggalkan kelalaian. Beliau mencurahkan segenap tenaga, perhatian, dan umur nan berharga untuk menyebarkan cahaya-cahaya Al-Qur'an demi mengikuti jawaban yang disampaikan Rasul mulia Saw. terhadap firman Allah dalam hadits qudsi, “Aku menciptakan segala sesuatu dan bintang-bintang karenamu.” Beliau menjawab, “Aku pun meninggalkan dan mengorbankan semua itu karena-Mu.”

Untuk itu, segala beban berat dan kesulitan yang beliau alami berbuah menjadi rahmat, dan seluruh pengabdian beliau menjadi hikmah. Sang penerjemah yang dikatakan Niyazi Al-Mishri,[2] “Siapa tidak menganggap kelembutan dan pemaksaan sebagai hal yang sama, ia akan merasa tersiksa. Tidak ada yang dapat menjelaskan itu kepada kita selain orang yang terlepas dari siksa itu dan menjadi seorang sultan,” menilai segala sesuatu indah dan baik, sehingga beliau merubah setetes air menjadi samudera, merubah manusia menjadi manusia sejati, dan menjadikan cahaya yang beliau ambil dari Al-Qur'an sebagai penguasa dunia.

Di balik kecintaan beliau terhadap bangsa Turki yang mengabdi kepada dunia kemanusiaan, dunia Islam, dan dua Tanah Suci selama berabad-abad lamanya, sebagian besar usia yang beliau habiskan di tempat-tempat yang dihuni orang-orang Turki, terdapat beragam hikmah, makna, dan catatan.

Demi air muka Al-Habib yang mulia Saw., demi darah yang tumpah di Karbala`, demi mata yang menangis pada malam-malam perpisahan, demi wajah yang pucat pasi karena mencintaimu, tolonglah Risalah-risalah An-Nur, tolonglah ustadz dan Islam, ya Rabb!


[1] Sunan Ibnu Majah (II/825).

[2] Muhammad bin Ali al-Mallathi, dijuluki Niyazi Al-Mishri. Salah satu syaikh sekte Al-Khaluthiyah. Meninggal dunia pada tahun 1105 H. Di antara karyanya; As`ilah wa Ajwibah fit Tashawwuf, Tasbi’ Qasidatil Burdah, Ta’birur Ru’yah, dan lain sebagainya.




405. Page

Amin

 

Wahai Risalah-risalah An-Nur!

 

Padamlah bintang masa depan orang-orang celaka yang hendak memadamkanmu!

 

Terjungkirlah kemuliaan, keagungan, keluhuran, dan kemuliaannya!

 

Karena kau cahaya abadi yang tidak pernah padam dan mati

 

Posturmu tinggi, pandanganmu tajam. Wahai Laila, wahai yang membuat gila siapapun yang melihatnya!

 

Kata-katamu berada di farasy, matamu menatap ke Arsy, hati ini mencintaimu, wahai nyawaku!

 

Cadarmu cahaya, tatapanmu cahaya, kitabmu cahaya, wahai An-Nur!

 

Nurs[1] adalah tempatmu tumbuh berkembang, lingkunganmu menyenangkan, esensi dan asas usulmu tiada duanya

 

Kau bunga nan merekah, burung Bul-bul nan berkicau, dan kau memakai kelambu lembut

 

Padamu tertulis “sedekat dua busur panah atau lebih dekat lagi”

 

Tidakkah orang yang melihat kebenaran padamu mengorbankan nyawanya?!

 

Tutur katamu benar, pahammu benar, maqam-mu Ka’bah nan tinggi

 

 

يُرِيدُونَ لِيُطْفِـُٔوا۟ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفْوَٰهِهِمْ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَٰفِرُونَ

 “Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya.” (QS. Ash-Shaff: 8)

 

 

Ya sayyidi, wahai ustadz saya yang terhormat! Demikian kata-kata ini saya tulis dengan tangan, pena, dan lisan Risalah-risalah An-Nur di hati saya nan rendah. Juga dengan jilatan-jilitan api yang beterbangan darinya. Saya berharap engkau berkenan menerima surat ini, dan saya ingin mencium kedua tanganmu dengan penuh penghormatan. Saya menantikan doamu, ya sayyidi!

 

 

Murid Tuan yang memerlukan doa Tuan,

 

Hasan Faidhi

 


[1] Sebuah perkampungan di bilangan Betlis tenggara Turki, tanah kelahiran Imam An-Nursi.




406. Page

 

 

 

بسم الله الرحمن الرحيم

يا الله يا رحمن يا رحيم يا فرد يا حي يا قيوم يا حكم يا عدل يا قدوس

 

Dengan hak nama paling agung, dengan kesucian Al-Qur'an al-mu’jizul bayan, dan dengan kemuliaan Rasul mulia Saw., masukkanlah Husrau yang menulis 500 salinan dengan satu pena, masukkan para asistennya nan diberkahi, seluruh teman dan rekan-rekannya para murid An-Nur ke dalam kebahagiaan abadi di surga Firdaus. Amin.

Berilah mereka taufiq dalam pengabdian iman dan Al-Qur'an. Amin. Catatlah seribu kebaikan untuk setiap huruf-huruf kitab Dzulfiqar dalam lembaran catatan kebaikan mereka. Amin. Karuniakan kepada mereka keteguhan dan keikhlasan untuk selalu menyebarkan sinar-sinar Risalah-risalah An-Nur. Amin.

 

Ya arhamar rahimin! Bahagiakanlah seluruh murid-murid An-Nur di dunia dan akhirat. Jadikanlah mereka orang-orang bahagia. Amin.

 

Pelihara dan jagalah mereka dari kejahatan setan jin dan manusia. Amin.

 

Maafkanlah segala kekurangan hamba nan malang ini, Sa’id. Amin.

 

 

Atas Nama Seluruh Murid-murid An-Nur,

 

Sa’id An-Nursi